EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 9 jam lalu, #Saham AS

Indeks Dolar: Pasca Data PMI, Siklus Mid-Term Ganti Arah?

Penulis

Turun tajam sebanyak 1.74 persen di sepanjang pekan, Indeks Dolar kemungkinan mengkonfirmasi perubahan siklus jangka menengah hingga jangka panjang.

Dolar AS kembali lesu versus rival-rivalnya pada perdagangan Jumat (24/7/2020). Indeks Dolar (DXY) berakhir melemah 0.46 persen ke level 94.35 pascarilis serangkaian data PMI Zona Euro dan Inggris serta AS. Di sepanjang pekan, DXY tercatat turun sebanyak 1.74 persen. Ini termasuk aksi harga yang terbilang cukup dramatis dan kemungkinan besar mengindikasi atau mengkonfirmasi perubahan siklus jangka menengah hingga jangka panjang.

Sebelum melanjutkan, perlu dicatat bahwa pada siklus jangka pendek hingga jangka panjang atau dari time frame terkecil hingga terbesar, pergerakan DXY dan pasangan mata uang utama lainnya akan selalu berada dalam tiga kelompok fase seperti di bawah ini:

Uptrend/Downtrend ---- Consolidation/Correction/Sideways ---- Continuation/Reversal

Sekarang, mari kita bahas grafik bulanan atau time frame Monthly. Kita akan segera melihat di sana, sebuah candle pattern Spinning Top (Maret 2020) terbentuk saat berupaya mengejar breakout High Januari 2017. Seperti diketahui, Spinning Top umumnya mengindikasi risiko bearish. Trader yang menyimak price action biasanya juga membutuhkan konfirmasi tambahan untuk menegaskan risiko tersebut, yakni breakout Low dari candle pattern terkait. Selain itu, ada pula konfirmasi dari breakout channel dan pergerakan DXY di bawah MMA-30 (Monhtly Moving Average periode 30, sekarang di level 96.29) seperti pada gambar di bawah ini.

DXY 2020-07-25

 

Pada grafik mingguan atau time frame Weekly, situasi agak sedikit berbeda tapi outlook-nya sama; negatif di bawah WMA-30 (Weekly Moving Average periode 30, sekarang di 98.24). Pergerakan indikator RSI juga serupa dengan grafik bulanan, sama-sama masih punya ruang untuk bergerak turun menuju teritori oversold. Price action atau candle pattern yang paling mencolok pada grafik mingguan adalah terbentuknya Inside Bar saat berupaya mengejar High Januari 2017. Konfirmasi (breakout Inside Bar) terjadi setelah DXY terkoreksi turun menembus level 97.45.

DXY 2020-07-25 Weekly

Dari dua grafik di atas, sulit untuk ditepis bahwa siklus jangka menengah hingga jangka panjang memang telah atau sedang berupaya berganti arah. Jika kita menyimak MA-30, maka DXY harus mampu naik melewati MMA-30 (96.29) dan WMA-30 (98.24) untuk mengubah outlook menjadi kembali positif.

Sementara itu, pada skala Daily (jangka pendek), sejauh ini price action masih belum menunjukkan indikasi bouncing untuk berkonsolidasi. Akan tetapi, tak ada salahnya bersiap untuk mengantisipasi skenario tersebut, lantaran indikator RSI Daily telah berada di area oversold.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Buge Satrio
293305
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.