Analisa Fundamental GBP/USD
Sterling naik ke atas level $1.21 setelah Inggris dan Uni Eropa berhasil mencapai kesepakatan mengenai perjanjian perdagangan pasca-Brexit untuk Irlandia Utara. Meskipun demikian, pemerintahan Rishi Sunak saat ini harus membujuk para politisi dari Democratic Unionist Party dan sejumlah anggota parlemen pro-Brexit dari partainya sendiri guna mendukung kesepakatan.
Di tengah kabar tersebut, tingkat kenaikan harga bahan makanan telah mencapai rekor tertinggi 17.1% dalam kurun empat pekan hingga 19 Februari. Selain itu, data PMI yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar juga menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan, sekaligus menimbulkan keraguan tentang apakah Bank of England (BoE) akan menghentikan siklus pengetatan kebijakan moneternya saat ini.
Terlepas dari ketidakpastian tersebut, para pelaku pasar saat ini memperkirakan BoE akan kembali menaikkan suku bunganya lebih lanjut sebesar 25 bps pada bulan Maret, sehingga membuat tingkat suku bunga BoE berada di posisi tertinggi sejak akhir tahun 2008.
Analisa Teknikal GBP/USD
GBP/USD pada grafik 1 jam berada dalam tren bullish yang cukup kuat. Hal ini diindikasikan oleh pergerakan harganya yang masih bertahan di atas indikator Supertrend dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berbalik. Dalam jangka pendek, GBP/USD berpotensi naik ke sekitar level Resistance 1.21350, terutama jika terus berada di atas area Support 1.20513-1.20100.
Rekomendasi
- Entry Buy: 1.20725-1.20513
- Take Profit: 1.21350
- Stop Loss: 1.20100
Skenario Alternatif
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika GBP/USD turun ke bawah level 1.20100.
- Entry Sell: 1.20100
- Take Profit: 1.19263
- Stop Loss: 1.20513