EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.48   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Investor Buru Emas Didukung Sentimen Geopolitik Dan Data Ekonomi

Penulis

Meningkatnya ketidakpastian geopolitik serta data ekonomi yang mengecewakan membuat emas kini menjadi "buronan" investor. Alhasil, aset safe haven ini berpotensi menguat.

Analisa Fundamental

Harga emas pada perdagangan Kamis (31/Oktober) berhasil ditutup menguat 1.11% menjadi $1512.73. Meningkatnya kekhawatiran investor terhadap konflik dagang AS-China, serta data ekonomi beberapa negara di Asia yang dirilis mengecewakan, menjadi faktor kenaikan pada emas.

Ketidakpastian negosiasi AS-China kembali mencuat setelah Bloomberg melaporkan bahwa China menolak untuk menandatangani kesepakatan perdagangan yang komprehensif dengan AS. Hal ini karena sebagian pemimpinnya tidak percaya terhadap sifat impulsif Presiden AS Donald Trump. Namun, Presiden Trump kemarin malam mengirim tweet baru yang menyatakan bahwa AS dan China tengah mencari tempat baru untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu, pasca Chili diketahui membatalkan KTT APEC.

Dari sisi data, diketahui perekonomian Hong Kong pada kuartal ketiga mengalami kontraksi sebesar 3.2%. Sementara itu, data PMI Manufaktur Jepang dilaporkan turun menjadi 48.4, yang merupakan level terendahnya sejak Juni 2016. Selain itu, data ekspor Korea Selatan yang dilaporkan turun 14.7% dari tahun sebelumnya turut menambah kekhawatiran.

 

Analisa Teknikal

Sentimen Geopolitik dan Data Ekonomi

Pergerakan harga di atas garis SMA 200 mengindikasikan bahwa emas tengah berada pada kondisi bullish. Sementara itu, area Support 1509.15-1504.92 bisa menjadi area yang perlu diperhatikan hari ini. Selama emas masih bertahan di atas area Support 1509.15-1504.92, maka aset safe haven ini berpotensi melanjutkan tren positifnya ke atas level Resistance 1515.99.

 

Rekomendasi

  • Entry Buy: 1509.15
  • Take Profit: 1515.99
  • Stop Loss: 1504.92

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
290805
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.