EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,380.27/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 7 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 14 jam lalu, #Saham AS

Investor Emas Masih Wait And See, Tunggu Katalis Baru

Penulis

Minggu lalu, harga emas melemah akibat ketidakjelasan stimulus fiskal. Minggu ini, investor akan memperhatikan perkembangan stimulus, dinamika politik AS, dan kasus COVID-19.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (16 Oktober 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Pekan lalu, harga emas kembali mengalami koreksi dan ditutup pada USD1898.73 per troy ounce, melemah 1.6% dibandingkan harga penutupan minggu lalu. Dinamika politik dan stimulus fiskal AS memberi dampak yang signifikan pada pergerakan harga logam mulia. Isu yang paling berpengaruh saat ini adalah kucuran stimulus fiskal yang masih belum jelas, dan hasil jajak pendapat menjelang pilpres yang mengunggulkan Joe Biden.

Keyakinan bahwa stimulus tidak akan cair hingga pilpres AS 3 November mendatang telah menyebabkan harga emas merosot. Namun di saat yang sama, hasil jajak pendapat pilpres berdampak pada pelemahan USD. Alhasil, harga emas pun bergerak sideways.

Selain stimulus, faktor yang menyebabkan emas terkoreksi adalah proyeksi ekonomi global IMF bulan Oktober yang lebih baik dari proyeksi sebelumnya. Dalam rilis laporan terbarunya, IMF memproyeksikan ekonomi global tahun ini akan mengalami kontraksi 4.4%, lebih baik dari proyeksi bulan Juni yang terkontraksi 4.9%.

Minggu ini, fokus pasar masih akan tertuju pada perkembangan stimulus dan dinamika politik AS. Selain itu, lonjakan baru kasus COVID-19 di beberapa negara Eropa dan AS juga akan menjadi perhatian investor. Beberapa data penting yang rilis minggu ini adalah GDP China, PMI Manufaktur dan Jobless Claims AS, serta pidato ketua The Fed Powell.

Survei yang dilakukan Kitco.com masih menunjukkan sentimen bullish untuk emas. Sekitar 63% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas akan berlanjut bullish, 13% bearish, dan 25% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 57% pemain Main Street memperkirakan bullish, 21% bearish, dan 22% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Investor Emas Masih Wait And See,

Dari penunjukan indikator trend berikut, pergerakan XAU/USD masih cenderung bullish:

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands dan kurva support EMA89.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berganti warna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Untuk konfirmasi, buy jika kurva indikator RSI telah berada di atas center line (level 50.0). Resistance kuat berada pada level 1920 (sekitar 38.2% Fibo Retracement), sedangkan support kuat pada level 1872 (sekitar 50% Fibo Retracement).

Level pivot mingguan: 1904.72

Resistance: 1906.00 ; 1919.88 (38.2% Fibo Retracement) ; 1933.00 ; 1950.00 ; 1962.14 ; 1979.22 (23.6% Fibo Retracement) ; 1992.40 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1889.00 ; 1872.64 (50% Fibo Retracement) ; 1848.70 ; 1824.19 (61.8% Fibo Retracement) ; 1800.00 ; 1766.06 (76.4% Fibo Retracement) ; 1744.00 ; 1721.00 ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement:

  • Titik Swing Low : 1670.60 (harga terendah 5 Juni 2020).
  • Titik Swing High : 2075.19 (harga tertinggi 7 Agustus 2020).

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
294437
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.