Harga Emas Naik Setelah FOMC Memperjelas Sinyal Rate Cut
140
|
Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (25 September 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Pekan lalu, harga emas merosot hingga menyentuh USD1848.70 per troy ounce sebelum ditutup pada level 1860.87. Harga penutupan ini melemah 4.6% dibandingkan minggu sebelumnya, dan merupakan level harga terendah dalam 3 bulan terakhir. Depresiasi harga logam mulia yang cukup dalam tersebut terutama disebabkan oleh penguatan US Dollar, akibat perubahan outlook suku bunga The Fed menyusul pernyataan Presiden The Fed Chicago Charles Evans.
Evans mengatakan bahwa perekonomian AS akan berisiko dalam jangka panjang dengan pemulihan yang lambat tanpa bantuan stimulus fiskal. Ia juga menyebutkan bahwa selain program stimulus, The Fed bisa menaikkan suku bunga acuan sebelum target inflasi tercapai.
Pernyataan Evans yang akan menjadi anggota FOMC tahun depan ini dianggap hawkish sehingga investor memborong USD dan menjual emas. Pasar melihat ada kemungkinan peluang kenaikan suku bunga dalam waktu 2 tahun ke depan. Selain itu, penguatan tajam USD juga didukung oleh prospek pemulihan ekonomi Eropa dan Inggris yang dinilai lebih mengecewakan dibanding AS.
Minggu ini, fokus pasar akan tertuju pada acara debat pertama calon Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden yang akan diadakan pada hari Selasa nanti. Seperti diketahui, situasi politik AS menjelang pemilihan Presiden 3 November mendatang diwarnai dengan ketidakpastian; jumlah kasus COVID-19 terus meningkat, ketegangan dengan China belum usai, dan pernyataan Trump senantiasa memicu kontroversi. Selain itu, minggu ini juga akan dirilis data tenaga kerja AS (Non Farm Payroll, tingkat pengangguran, dan upah) serta ISM Manufacturing PMI untuk bulan September.
Secara keseluruhan, survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan sentimen bullish untuk emas. Sekitar 38% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas akan berbalik bullish, 31% bearish, dan 31% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 50% pemain Main Street memperkirakan bullish, 34% bearish, dan 15% netral.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily
Pergerakan harga masih cenderung bearish setelah menembus garis support pola segitiga. Kondisi ini didukung oleh penunjukan indikator trend dan momentum berikut:
- Harga berada dekat kurva lower band indikator Bollinger Bands, sementara titik indikator Parabolic SAR berada di atas bar candlestick.
- Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga berada di bawah level 0.00.
- Kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.
- Penutupan harga terakhir berada di bawah level pivot mingguan (weekly pivot).
Level pivot mingguan: 1888.36
Resistance: 1872.64 (50% Fibo Retracement) ; 1902.00 ; 1919.88 (38.2% Fibo Retracement) ; 1950.00 ; 1979.22 (23.6% Fibo Retracement) ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2075.19.
Support: 1824.19 (61.8% Fibo Retracement) ; 1800.00 ; 1766.06 (76.4% Fibo Retracement) ; 1721.00 ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
- Titik Swing Low: 1670.60 (harga terendah 5 Juni 2020).
- Titik Swing High: 2075.19 (harga tertinggi 7 Agustus 2020).