EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,128.93   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Katalis Emas Minggu Ini: Perkembangan COVID-19 Dan Geopolitik

Penulis

Pekan lalu, harga emas ditutup menguat akibat sentimen risk aversion. Minggu ini, testimoni Powell dan prospek gelombang kedua wabah COVID-19 akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (19 Juni 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Awal minggu lalu, harga emas sempat melemah hingga ke level USD1724 per troy ounce, disebabkan oleh minat investor terhadap asset-asset berisiko setelah pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di berbagai negara. Ini tampak dari naiknya indeks harga saham di berbagai bursa dunia. Sentimen risiko turut didukung oleh The Fed yang mengumumkan rencana pembelian obligasi korporasi sebagai langkah lanjutan pemulihan ekonomi.

Namun, harga kemudian berbalik menguat di akhir pekan dan ditutup pada level 1741.54. Harga penutupan ini mengalami apresiasi sebesar 0.58% dibandingkan minggu sebelumnya. Pembalikan ini didorong oleh mencuatnya risk aversion menyusul kekhawatiran akan risiko penyebaran COVID-19 gelombang kedua, setelah adanya laporan lonjakan kasus baru di China dan AS. Beberapa negara bagian di AS telah melaporkan rekor penambahan kasus per hari, sehingga memungkinkan diberlakukannya pembatasan aktivitas ekonomi kembali.

Sentimen pelaku pasar juga didukung oleh isi testimoni ketua The Fed Jerome Powell yang dovish. Powell menyampaikan bahwa ketidakpastian mengenai lamanya waktu pemulihan masih akan membebani perekonomian. Dengan adanya sentimen risk aversion, investor kembali masuk ke asset safe haven emas dan US Dollar.

Minggu ini, fokus pelaku pasar masih akan tertuju pada perkembangan wabah COVID-19 dan konflik geopolitik. Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihak China sengaja menyebarkan virus COVID-19 ke seluruh dunia karena alasan ekonomi. Trump juga kembali mengancam akan memutus hubungan kedua negara. Dari segi data ekonomi, rilis penting minggu ini adalah PMI Manufaktur Eurozone dan AS, serta GDP AS.

Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan bahwa sekitar 56% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas masih akan bullish, 13% bearish, dan 31% netral atau sideways. Sementara itu, 53% pemain Main Street memperkirakan bullish, 23% bearish, dan 24% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Katalis Emas Minggu Ini: Geopolitik Dan
Pergerakan harga masih cenderung bullish setelah break garis resistance pola segitiga yang diikuti oleh bullish engulfing candle. Kondisi ini didukung oleh penunjukan indikator trend dan momentum berikut:

  1. Harga berada di atas kurva support EMA21 dan dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00,
  4. Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.
  6. Harga penutupan terakhir berada di atas level Pivot mingguan (weekly pivot).

Resistance kuat masih berada pada level 1746 (sekitar 38.2% Fibo Expansion), sedangkan support kuat pada level 1717 (sekitar 23.6% Fibo Expansion).

Level Pivot mingguan: 1730.32

Resistance: 1746.10 (38.2% Fibo Expansion) ; 1769.62 (50% Fibo Expansion) ; 1793.13 (61.8% Fibo Expansion) ; 1822.71 (76.4% Fibo Expansion) ; 1868.81 (100% Fibo Expansion).

Support: 1717.32 (23.6% Fibo Expansion) ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00 ; 1432.00 ; 1400.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion:

  • Titik 1: 1556.48 (harga terendah 1 April 2020).
  • Titik 2: 1765.11 (harga tertinggi 18 Mei 2020).
  • Titik 3: 1670.60 (harga terendah 5 Juni 2020).

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
293104
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.