EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Kehilangan Momentum Di Akhir Pekan, Dolar Lengser

Penulis

Bias jangka pendek dan menengah Indeks Dolar masih negatif. Akibatnya, level terendah 6 bulan sedang terancam.

Sempat berupaya memperpanjang rebound menuju level tertinggi 22 Desember 2022, Greenback berbalik merosot tajam menyusul rilis data tenaga kerja dan PMI sektor jasa AS. Akibatnya, Indeks Dolar (DXY) melemah 1.18% ke posisi 103.91 pada penutupan perdagangan Jumat (6/Januari). Pelemahan ini mengikis penguatan di sepanjang pekan, sehingga DXY hanya mencatatkan kenaikan 0.40% secara mingguan.

 

DXY Daily

Bias dalam jangka pendek masih negatif sejauh ini. Level terendah 6 bulan di posisi 103.39 (Low 30 Desember 2022) sekarang kembali terancam, sejalan dengan indikator RSI yang parkir lagi ke wilayah negatif seteah sempat menyeberang ke teritori positif saat USD menguat.

DXY DAILY

Secara keseluruhan pada time frame Daily, skenario bearish continuation tak dapat diabaikan jika terjadi breakout di bawah 103.39. Beberapa analis Barat memperkirakan DXY masih akan berisiko melanjutkan pelemahan menuju level psikologis 100.00.

 

DXY Weekly

Bias dalam jangka menengah juga masih bearish. DXY sempat naik menembus kurva MA-50 (sekarang di level 104.54) dan 105.01 (38.2% retracement) untuk menetralisir outlook, tapi kemudian gagal mempertahankan posisi di atas area tersebut. Aksi harga ini membuat spike upper shadow yang terbilang lumayan panjang, mencerminkan respons sellers yang kuat. Sementara, indikator RSI terlihat cukup stabil di teritori negatif.

DXY WEEKLY

Kondisi teknikal di atas memperbesar risiko pelemahan DXY menuju level keseimbangan jangka menengah, yakni 101.99 (50% retracement).

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Buge Satrio
298801
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.