EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,049.38   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

IHSG Kembali Catat Rekor Setelah 2 Tahun Menunggu

Penulis

Faktor-faktor apa saja yang mampu membuat IHSG kembali mencatatkan all time high-nya? lalu bagaimana dengan trading plan sepekan ini? simak ulasan-nya.

Tak disangka IHSG membuat rekor level harga yang begitu cepat di tengah hasil The Fed yang sudah dapat diprediksi sebelumnya.

Lalu bagaimana langkah investor yang tepat saat ini untuk mendulang untung ke depannya? Yuk kita bedah satu per satu.

Namun sebelum saya membahas bagaimana trading plan investor, alangkah baiknya kita menyimak peristiwa yang membuat market bergerak sangat bullish pada pekan ini.

Ada beberapa katalis positif yang kami lihat sangat berpengaruh terhadap IHSG di pekan lalu, beberapa di antaranya dapat kami rangkum satu per satu.

1. Kenaikan Fed Rate Telah Di Antisipasi Sebelumnya.

Berbeda dengan edisi sebelum-sebelumnya, kenaikan fed rate saat ini benar-benar sejalan dengan prediksi pasar, dimana hal ini mengurangi spekulasi yang membuat market bergerak cukup overvalue dan undervalue. Investor sudah lebih mudah mengkalkulasi faktor-fakor resiko jika The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25bps.

2. S&P Berencana Menaikkan Rating Investasi Indonesia.

Hanya tinggal S&P saja yang belum menaikkan rating investasi Indonesia di level di bawah investment grade. Perbaikan resiko fiskal dengan target pajak dan defisit anggaran yang lebih manageable dirasa sudah dalam arah yang tepat dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Beberapa waktu lalu Indonesia gagal mendapatkan rating investasi dikarenakan naik-nya non performing loan di sektor perbankan Indonesia, sedangkan saat ini struktur kredit telah sedikit membaik. Jika hal ini terjadi maka aliran dana asing diyakini akan semakin membanjiri pasar modal Indonesia.

3. Dividen Yield Perusahaan BUMN meningkat Tajam di 2016.

Dividend yield didapatkan dengan formula, dividen per saham di tahun n dibagi dengan harga saham saat itu. Rasio ini menggambarkan berapa besar perusahaan memberikan dividen/return pada tahun n relatif terhadap setiap rupiah/dollar yang kita investasikan pada satu saham. Saat ini ada beberapa perusahaan BUMN besar yang membagikan dividen cukup besar dan mengundang minat investor untuk memburu saham-sahamnya, karena selain mendapatkan bonus dari capital gain investor juga mendapatkan tambahan bonus berupa dividen yang cukup besar di tahun ini, sedangkan saham-sahamnya tergolong saham blue chips yang dimana setiap perubahan kenaikan (positif) akan memberikan dampak positif juga terhadap Indeks. Perusahaan yang membagikan dividen cukup tinggi diantaranya: BBNI, BMRI, BBRI, WSBP, PTPP, PPRO, WTON.

IHSG Technical View

IHSG Kembali Catat Rekor Setelah 2

Butuh waktu hampir 2 tahun bagi IHSG untuk resistance breakout. Terakhir IHSG menyentuh level tertinggi di 5,523 pada 2015 lalu. Namun, kemarin IHSG ditutup pada level 5,540 dengan sempat menyetuh level 5,557. Indikasi penguatan lanjutan IHSG cukup kuat dengan MACD weekly dan Monthly yang menunjukkan fase bullish yang kuat.

Kami melihat ada potensi profit taking yang bisa terjadi jika melihat RSI Indikator yang telah menyentuh level 79%, (overbought). Pada perdagangan Senin esok (20/03) IHSG akan mencoba mem-break level high Jum’at lalu di 5,557, yang mana target terdekat kami IHSG akan mencoba menembus level 5,600. Resiko pelemahan ada di sekitar range 0.3%-0.5% dari penutupan IHSG di hari Jum’at lalu. Volume beli yang cukup kuat menandakan arah pasar masih sangat teindikasi positif dalam jangka menengah.

Trading Plan Sepekan

Sektor agriculture saat ini sedang membentuk pola MACD golden cross, pola bullish terlihat untuk sektor ini dalam sepekan, perhatikan saham-sahamnya, seperti LSIP, BWPT, SSMS, GZCO, dan AALI. Harga kelapa sawit juga kembali menguat.

Sektor Basic Industri masih akan menguat dalam sepekan ini, pelemahan wajar karena investor akan melakukan aksi profit taking, namun temporer. Belum jenuh beli, dengan RSI masih di bawah 70%.

Sektor keuangan sangat rawan profit taking karena investor sudah cukup jenuh beli untuk saham-saham bank BUMN di pekan lalu, saatnya anda beralih ke sektor-sektor lain-nya yang belum menguat atau masih dalam fase akumulasi awal.

Sektor properti mulai kembali rebound namun masih terbatas, RSI masih di bawah 50%, atau masih dalam tahap awal fase akumulasi, sementara untuk saham-sahamnya yang layak diperhatikan dalam sepekan ini ialah: ASRI, LPKR, BSDE, SMRA.

Sektor infrastruktur masih dalam fase sideways, kami melihat sebaiknya untuk trading plan dalam sepekan ini, investor tidak terlalu terfokus pada sektor ini, karena potensial upside-nya cukup terbatas.

Di pekan ini tidak ada data-data penting baik di dalam negri maupun di luar negri, dimana investor hanya akan melihat rilis data jobless claim di AS, dengan Janet Yellen yang akan memberikan Speaks terkait kondisi dan outlook suku bunga AS. IHSG akan bergerak dengan trading yang terkoreksi di awal pekan dengan trend penguatan di akhir pekan.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
278134
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.