Beragam Dampak Kurs Rupiah Melemah
58492
|
Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (20 April 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang
Tinjauan Fundamental
Minggu lalu, Rupiah terperosok hingga level 13875 versus US Dollar, terendah sejak Januari 2016. Rupiah ditutup pada 13873, atau melemah hampir 1% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13748. Pernyataan hawkish Presiden Fed Cleveland yang juga anggota FOMC, Loretta Mester pada Jumat lalu menyebabkan indeks USD kembali melesat hingga di atas level 90. Penguatan USD minggu ini juga didukung oleh data penjualan ritel AS bulan Maret yang naik melebihi estimasi, membaiknya data perumahan (Building Permits dan Housing Starts), dan melonjaknya Yield obligasi AS. Positifnya data fundamental ekonomi AS menimbulkan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed yang kian agresif.
Tidak hanya Rupiah, hampir semua mata uang Asia termasuk Yen Jepang melemah versus USD, kecuali Dolar Hong Kong. Rupiah sempat sedikit menguat di awal pekan menyusul rilis neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang kembali surplus, dan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan 7 Day Reverse Repo Rate pada 4.25%. Akan tetapi, Rupiah kemudian melemah tajam akibat faktor eksternal, terutama karena penguatan USD. Di samping itu, penurunan Rupiah juga disebabkan oleh tingginya permintaan US Dollar dari dalam negeri dan turunnya harga komoditi termasuk minyak.
Secara teknikal, minggu ini Rupiah masih akan cenderung melemah. Dari AS akan ada data Advance GDP kuartal pertama tahun ini dan indeks kepercayaan konsumen. Sementara itu, dari dalam negeri tidak ada rilis data penting. Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13900.00 atau 76.4% Fibo Expansion. Sedangkan jika menguat, support kuat ada pada level 13827 hingga 13800 (38.2% Fibo Expansion). Meski demikian, upaya BI untuk melakukan intervensi jika diperlukan, diharapkan bisa menahan pelemahan Rupiah.
Jadwal Rilis Data Fundamental:
Kamis, 26 April 2018:
- Jam 11:00 WIB: penanaman modal asing di Indonesia kuartal pertama tahun 2018 quarter over year (q/y): kuartal sebelumnya: +10.6% dan mencapai Rp. 112.0 trilliun (tertinggi sejak tahun 2010).
Senin, 30 April 2018:
- Jam 15:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Maret 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +8.2%.
- Jam 16:30 WIB: uang beredar M2 di Indonesia bulan Maret 2018 y/y: bulan sebelumnya: +8.3%.
Data berdampak dari AS minggu ini adalah Advance GDP, indeks kepercayaan konsumen versi CB dan UoM, Durable Goods Orders, Jobless Claims, Existing, dan New Home Sales.
Tinjauan Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Chart Daily : setelah menembus level resistance kuat 13800 yang berimpit dengan 38.2% Fibo Expansion, secara teknikal USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah). Resistance kuat berikutnya adalah level 13900 yang berimpit dengan 76.4% Fibo Expansion:
- Harga berada di atas kurva upper band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
- Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah bawah dan bergerak di atasnya, serta garis histogram OSMA telah berada di atas level 0.00.
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau, menunjukkan sentimen yang masih bullish.
Level Pivot mingguan : 13832.00
Resistance : 13900.00 (level 76.4% Fibo Expansion) ; 13961.00 (100% Fibo Expansion) ; 14026.00 (123.6% Fibo Expansion) ; 14095.22 (150% Fibo Expansion) ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.
Support : 13827.00 (50% Fibo Expansion) ; 13800.00 (berimpit dengan 38.2% Fibo Expansion) ; 13756.40 (23.6% Fibo Expansion) ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13655.00 ; 13605.00 ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13500.00 ; 13453.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).
Titik 2 : 13800.00 (harga tetinggi 1 Maret 2018).
Titik 3 : 13693.00 (harga terendah 27 Maret 2018).