EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,086.22   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 17 jam lalu, #Saham AS

Emas Menunggu Hasil Pertemuan G7

Penulis

AS mendapat kritik bahkan ancaman, jika tidak merubah kebijakan bea impor, maka akan memicu negara-negara kelompok G7 memperlakukan aksi balasan yang serupa.

Pada minggu ini, mulai hari Jumat sampai Sabtu negara-negara G7 akan melakukan meeting di Charlevoix, Quebec, dengan agenda utama membahas bea impor atas komoditas baja dan alumunium yang diberlakukan oleh AS. Negara-negara G7 merupakan negara-negara maju yang mewakili 64% kekayaan bersih dari negara-negara di seluruh dunia. Grup 7 (G7) adalah sebuah grup yang terdiri dari negara Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

AS mendapat kritik bahkan ancaman, jika tidak merubah kebijakan bea impor tersebut maka akan memicu negara-negara kelompok G7 memperlakukan aksi balasan yang serupa. Jika aksi balasan terjadi, maka pihak yang melawan AS dari segi jumlah jauh lebih banyak di tambah China, sehingga perang dagang yang terjadi akan membuat AS mengalami kegoncangan ekonomi dan menyebabkan dolar AS menjadi lemas.

Faktor-faktor yang masih menjadi penopang penguatan dolar AS yaitu akan ada harapan dinaikkannya suku bunga AS. Hal ini dikarenakan data-data fundamental AS menyajikan performa yang baik.

Secara teknikal, emas bergerak di antara support kuat di level harga 1290.052 sampai dengan 1287.415 dan resistance kuat berada pada kisaran level harga 1304.558 sampai dengan 1307.195. Pergerakan flat tersebut juga di indentifikasi oleh indikator RSI yang bergerak mendatar. Akan tetapi, RSI juga memberi tambahan informasi jika buyer masih cukup dominan memegang posisi emas, dikarenakan RSI flat di atas level 50. Slope harga juga saat ini sudah mulai menandakan kenaikan harga, walaupun masih terlihat mendatar. Pergerakan naik maupun turun akan signifikan jika harga breakout dari level resistance maupun support.

Berikut proyeksi pergerakan emas minggu ini.

 

XAUUSD H4

 

 


Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.

Arsip Analisa By : Alpari
283969
Penulis

Alpari Group merupakan sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1998 dengan aktivitas utama menyediakan fasilitas trading forex, binary options, logam mulia, dan CFD (Contract for Difference). Alpari menawarkan layanan trading terdepan serta solusi teknologi untuk trading dan investasi online secara lengkap bagi klien dari berbagai negara di dunia. Profil Selengkapnya