EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,384.54/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,762.19   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 13 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non Farm, PMI Inggris Dan AS

Penulis

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm AS, Manufacturing PMI Inggris dan AS, tenaga kerja Selandia Baru, serta persediaan minyak AS. Besok ada FOMC Statement.

Rabu, 1 Agustus 2018:

Data Employment Change mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja, dan dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ini tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal. Rilis data menunjukkan perubahan persentase jumlah total tenaga kerja dan persentase tingkat pengangguran dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Kuartal pertama lalu, jumlah tenaga kerja di Selandia Baru bertambah 0.6% dibandingkan kuartal terakhir tahun lalu, lebih tinggi dari perkiraan dan kuartal sebelumnya yang bertambah 0.5%. Sementara tingkat pengangguran kuartal pertama berada pada angka 4.5%, sesuai dengan perkiraan dan yang terendah sejak kuartal terakhir tahun 2008.

Untuk kuartal kedua tahun 2018, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 0.4%, sementara tingkat pengangguran tetap pada 4.4%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan sedangkan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat.

 

  • Jam 15:30 WIB: indeks Manufacturing PMI Inggris bulan Juli 2018 (Berdampak tinggi pada GBP).

Indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur ini dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan, serta didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager, dengan fokus pada kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Bulan Juni lalu, indeks Manufacturing PMI berada pada angka 54.4, lebih tinggi dari perkiraan 54.1 dan bulan sebelumnya yang 54.3. Pada bulan Juni, indeks new orders dan tenaga kerja mengalami kenaikan. Untuk bulan Juli 2018, diperkirakan indeks akan berada pada angka 54.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

  • Jam 19:15 WIB: data Non Farm Employment Change AS versi ADP bulan Juli 2018 (Berdampak tinggi pada USD).

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report, karena dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) dan didasarkan pada hasil riset ADP Research Institute dan Moody’s Analytics untuk mengetahui jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Data ADP bisa berdampak, tapi tidak sebesar dampak rilis NFP.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Bulan Juni lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 177,000, lebih rendah dari perkiraan bertambah 190,000 jobs dan dari perkiraan bulan sebelumnya yang 189,000 jobs. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada sektor manufaktur, pertambangan, konstruksi, tenaga profesional dan bisnis, perdagangan, pendidikan, kesehatan, serta transportasi.

Untuk bulan Juli 2018, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 186,000. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 21:00 WIB: indeks ISM Non Manufacturing PMI AS bulan Juli 2018 (Berdampak tinggi pada USD).

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari yang dirilis Markit.

Dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS, indeks ISM Non Manufacturing PMI berfokus pada kondisi bisnis saat ini, meliputi aspek Output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi Output sektor manufaktur di AS.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Bulan Juni lalu, indeks ISM Manufacturing AS berada pada angka 60.2, lebih tinggi dari perkiraan 58.2, dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Pada bulan Juni, indeks produksi, inventories, dan ekspor mengalami kenaikan. Untuk bulan Juli 2018, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan turun ke angka 59.4. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 27 Juli 2018 (Berdampak tinggi pada WTI/USD dan CAD).

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 6.15 juta barel, lebih rendah dari perkiraan berkurang 2.60 juta barel dan minggu sebelumnya yang bertambah 5.84 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan berkurang 3.15 juta barel. Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia. Baca juga: Harga Minyak Di Tengah Meningkatnya Risiko Suplai Global.

 

Kamis, 2 Agustus 2018:

  • Jam 01:00 WIB: hasil meeting FOMC : statement FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed bulan Agustus 2018 (Berdampak tinggi pada USD).


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara Voting. Hasil Voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi keputusan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral ke depan.


1-2 Agustus 2018: FOMC Meeting, ADP Non

 

Pada meeting terakhir 13-14 Juni lalu yang disertai dengan konferensi pers, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +1.75% hingga +2.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang kedua kalinya di sepanjang tahun ini.

Statement yang dirilis seusai meeting dianggap hawkish, karena menyebutkan tingkat pengangguran terus berkurang dan pengeluaran konsumen meningkat. Investasi di sektor energi mengalami ekspansi, didukung oleh kenaikan harga minyak. Ketua The Fed Jerome Powell sangat optimis pada Outlook ekonomi AS. Ia juga mengisyaratkan The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi dalam tahun ini. Pada proyeksi ekonomi, FOMC menaikkan perkiraan GDP tahun ini menjadi dari 2.7% menjadi 2.8%, dan menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari 3.8% ke 3.6%. Powell juga mengumumkan bahwa mulai tahun 2019, FOMC akan mengadakan konferensi pers pada setiap kali meeting.

Meski demikian, notulen meeting yang dirilis 6 Juli lalu tidak se-hawkish yang diperkirakan. Di samping konfirmasi kenaikan suku bunga secara bertahap, para anggota komite menyoroti risiko dan ketidakpastian iklim investasi sebagai dampak dari perang dagang. Penerapan tarif dikhawatirkan akan berdampak negatif pada sentimen bisnis dan pengeluaran konsumen.

Pada meeting kali ini yang tidak disertai dengan konferensi pers, diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +1.75% hingga +2.00%. Pasar akan mencermati statement yang dirilis seusai meeting, terutama mengenai:

  1. Respon FOMC terhadap kenaikan GDP AS kuartal kedua tahun ini yang hampir 2 kali dari kuartal sebelumnya. Kemungkinan besar, hasil tersebut akan mendorong The Fed untuk bersikap hawkish.
  2. Respon FOMC terhadap kritikan presiden Trump mengenai kenaikan suku bunga dan penguatan USD beberapa waktu lalu.

Jika secara keseluruhan statement dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Sebaliknya jika dianggap dovish, maka USD akan melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
284693
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.