EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Analisa Emas 27-31 Agustus 2018

Penulis

Minggu ini, bias bullish diperkirakan masih mendominasi trend XAU/USD, kecuali jika harga menembus support 1185. Data berdampak dari AS adalah GDP dan indeks PCE.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (24 Agustus 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas naik seiring dengan melemahnya US Dollar. Pasca rilis notulen FOMC, indeks USD mengalami koreksi akibat data Durable Goods Orders yang di bawah ekspektasi, dan pidato ketua The Fed Powell di Jackson Hole yang tidak hawkish. Isu impeachment terhadap presiden Trump yang kembali muncul juga menyebabkan sentimen negatif.

Pernyataan Powell di Jackson Hole dinilai netral cenderung dovish, sehingga kebijakan moneter bank sentral untuk sementara ini kurang mendukung rally USD. Padahal dengan outlook ekonomi AS yang kuat, pelaku pasar mengharapkan pernyataan bernada hawkish dari The Fed.

Setelah menembus level 1200, diperkirakan bias bullish masih akan mendominasi tren XAU/USD minggu ini, kecuali jika harga break level support 1185. Dari AS akan dirilis data pertumbuhan (Second Estimate GDP) kuartal kedua, dan Core PCE Price Index yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed.

Jika berlanjut menguat, resistance kuat XAU/USD ada pada level 1225 hingga 1235. Sebaliknya jika melemah, support kuat pada level 1185.

 

 

Tinjauan Teknikal


Analisa Emas 27-31 Agustus
klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily:

Masih cenderung bullish, menyusul terbentuknya bullish engulfing candle, dan formasi double bottom. Resistance kuat pada level 1225 hingga 1235. Kecenderungan bullish didukung oleh:

  1. Harga menembus kurva resistance EMA 21, dan berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR pindah ke bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dan bergerak di atasnya, dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berganti warna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Jika ingin konfirmasi, buy saat kurva indikator RSI telah berada di atas center line (level 50.0).

Level Pivot mingguan : 1198.99

Resistance : 1212.71 (level 50% Fibonacci Retracement) ; 1225.26 (61.8% Fibonacci Retracement) ; 1235.10 ; 1240.50 (76.4% Fibonacci Retracement) ; 1255.50 ; 1265.80 ; 1275.30 ; 1281.96 ; 1289.22 ; 1300.90 ; 1309.19 ; 1316.00 ; 1325.00 ; 1335.00 ; 1345.00 ; 1355.00 ; 1361.63 ; 1365.95 ; 1375.10 ; 1392.04 ; 1416.29 ; 1433.70.

Support : 1200.17 (38.2% Fibonacci Retracement) ; 1191.70 ; 1185.00 (23.6% Fibonacci Retracement) ; 1172.40 ; 1160.05 ; 1146.00 ; 1136.60 ; 1122.63 ; 1113.40 ; 1097.33.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :
Titik Swing High : 1265.80 (harga tertinggi 9 Juli 2018).
Titik Swing Low : 1160.05 (harga terendah 16 Agustus 2018).

Arsip Analisa By : Martin
285036
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.