EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,383.84/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,996.71   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 11 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Ulasan Saham 12 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Dalam beberapa hari terakhir, IHSG masih tanpa sentimen kuat baik di domestik atau eksternal. Selain itu, MACD juga mendekati Death Cross. Bagaimana kelanjutannya?

IHSG View

IHSG bergerak sejalan dengan pelemahan yang terjadi di pasar saham regional dan global, bergerak dengan relatif flat didasari oleh minimnya sentimen positif di dalam negri dalam beberapa hari terakhir hingga pekan depan. Pada (11/12), IHSG ditutup melemah -0.6% di level 6,076.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:

  1. Industri Dasar -2.76%
  2. Infrastruktur -1.14%
  3. Properti -0.91%

 

Macro View

Hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Oktober 2018 tumbuh 2.9% dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, pertumbuhan IPR ini tak setinggi pertumbuhan IPR di bulan September 2018 yang mencapai 4.8%. Berdasarkan keterangan Bank Indonesia, kinerja penjualan eceran ini didukung oleh penjualan eceran pada subkelompok komoditas sandang dan kelompok komoditas bahan bakar kendaraan bermotor.

 

Komentar: Harga Emas Naik, Minyak Rebound, Minim Data Makro Domestik

Harga emas kembali naik sejak bulan Oktober hingga saat ini, didorong oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan menjadikan emas sebagai safe haven investasi. Harga minyak sudah menjauhi level support-nya di angka $50/barel, saat ini sedang menuju ke area $52/barel - 55/barel, namun masih akan terpengaruh oleh hasil inventory di AS. Secara ringkas, kami melihat fundamental indeks masih akan bergerak dalam rentang yang sempit, di tengah minimnya katalis positif domestik, setidaknya hingga pekan depan saat rilis suku bunga BI dan The Fed diumumkan.

Teknikal

Indeks dalam posisi MACD death cross, yang artinya jika terkonfirmasi kembali turun maka indeks akan kembali memasuki level 5.900-an. Namun jika ternyata gagal, maka ini adalah kegagalan ketiga MACD death cross dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini. Artinya, ada sinyal indeks yang akan kembali bullish dalam jangka pendek.

Ulasan Saham 12 Desember: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,020-6,110

Prediksi: Bearish

Saham-Saham Pilihan

1. ANTM (Aneka Tambang)

Last Price: 755

Masih bergerak di atas MA5, dan berada di upper band Bollinger Bands, MACD belum ada sinyal death cross, peluang untuk maintain bullish dalam jangka pendek.

Action: Hold

  • TP: 770 dan 800
  • Support: 700
  • Cutloss: 670
  • Area Buy: 700-710

 

2. PTBA (Bukit Asam)

Last Price: 4,280

MACD golden cross, RSI 48.6% (memiliki momentum untuk rebound). Gagal menembus MA200 dan bersiap untuk menguat di jangka pendeknya.

Action: Buy

  • TP: 4,350 dan 4,600
  • Support: 3,960
  • Cutloss: 3,890
  • Area Buy: 4,050-4,100

 

3. AKRA (AKR Corporindo)

Last Price: 4,260

Strong bullish jangka pendek, harga berada di upper band Bollinger Band, harga mendekati MA200, Higher High support menandakan uptrend sinyal.

Action: Hold

  • TP: 4,400 dan 4,500
  • Support: 3,890
  • Cutloss: 3,780
  • Area Buy: 3,900-3,920

 

4. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Last Price: 3,620

RSI jenuh jual, begitu pula dengan Stochastic, harga berada di bawah MA5, dengan uji support yang semakin kuat. Jika mau membeli, tunggu harga di atas garis MA5-nya.

Action: Speculative Buy

  • TP: 3,750 dan 3,800
  • Support: 3,600
  • Cutloss: 3,500
  • Area Buy: 3,630-3,650

Arsip Analisa By : Aditya Putra
286577
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.