Ditopang rilis serangkaian data penting AS, Greenback berhasil melaju di dekat level tertinggi 6 minggu versus major currencies. Indeks sempat berlanjut menguat di awal perdagangan Jumat (17/Februari), tapi kemudian berbalik arah dan berakhir melemah setelah tak mampu mempertahankan momentum bullish di atas level 104.00.
Indeks Dolar AS (DXY) pada akhirnya ditutup turun 0.21 persen ke level 103.88 pada perdagangan Jumat. Tapi di sepanjang pekan, DXY masih membukukan kenaikan 0.29 persen.
DXY Daily
Bergerak di atas kurva MA-50 dengan indikator RSI yang berada di teritori positif, bias dalam jangka pendek masih bertendensi bullish sejauh ini. Sehingga, meskipun Indeks sekarang berada di bawah 104.00, peluang untuk mengejar level tertinggi 6 pekan di kisaran 105.63 (High 23 Januari) masih menjadi skenario yang layak diantisipasi.
Untuk mewaspadai kembalinya risiko bearish barangkali tidak terlalu sulit. Cukup perhatikan RSI dan pergerakan DXY terhadap MA-50. Aksi jual USD di bawah 103.00 kemungkinan besar mampu mengkonfirmasi skenario ini.
DXY Weekly
Berbeda dengan time frame Daily, bias jangka menengah (Weekly) masih menyimpan risiko bearish. DXY bergerak di bawah MA-50 dan indikator RSI berada di wilayah negatif.
Sementara itu, candle terakhir skala Weekly yang membentuk Spinning Top adalah skenario yang juga harus diperhitungkan. Pola itu bisa menjadi indikasi berakhirnya fase konsolidasi. Hanya penutupan candle Weekly di atas 104.67 (High 17 Februari) yang bisa mematahkan skenario itu untuk selanjutnya berhadapan dengan level 105.01 (38.2 persen retracement).