Analisa Fundamental
Perdagangan pasangan mata uang GBP/USD pada hari Jumat (21 Desember) ditutup melemah 0.19%, di tengah adanya tanda-tanda perlambatan pada ekonomi Amerika Serikat, serta ketidakpastian Brexit yang masih menjadi bola panas bagi Sterling.
Sementara Inggris berhasil mempertahankan level pertumbuhan ekonominya dalam basis kuartal dan tahunan, adanya pernyataan BoE terkait dampak negatif Brexit terhadap perekonomian membuat investor memilih untuk melakukan aksi profit-taking pada Sterling.
Data defisit transaksi berjalan Inggris yang dilaporkan membengkak ke level tertinggi sejak Q3 2016, juga turut menjadi sentimen negatif lainnya yang membebani pergerakan Sterling.
Dari Amerika Serikat, kekhawatiran terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan tanda-tanda, di mana data GDP Amerika Serikat Q3 yang dirilis pada hari Jumat kemarin dilaporkan melambat ke angka 3.4%.
Analisa Teknikal
Pergerakan GBP/USD selama perdagangan 18-21 Desember pekan lalu, cenderung berkonsolidasi pada area 1.26-1.27. Pergerakan harga juga terlihat membentuk sebuah pola Double Top, yang menjadi sebuah indikasi awal bahwa pergerakan mata uang ini rawan terkena aksi profit-taking. Selain tu, munculnya sebuah bearish divergence pada indikator RSI juga menjadi sebuah sinyal tambahan, bahwa pasangan mata uang ini berpotensi untuk bergerak turun.
Rekomendasi
- Entry Sell: 1.26065 (Buka entry Sell setelah harga close di bawah 1.26065)
- Take Profit: 1.25443
- Stop Loss: 1.26450