EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

NZD/JPY: Indikasi Peluang Sell Di Area Supply

Penulis

Posisi sell masih menunggu harga menguji area Supply 70.68-71.66 dan membentuk rejection Daily yang valid, untuk memanfaatkan potensi harga melemah ketika menguji area tersebut.

Assalamualaikum dan selamat siang para pembaca...

Peluang sell kali ini akan memanfaatkan potensi pelemahan harga ketika menguji area Supply 70.68-71.66. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

 

Market Structure

NZD/JPY Daily: Trend Naik (Uptrend)

Pada grafik Daily, struktur market yang sedang terjadi adalah trend naik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya higher top dan higher bottom yang terbentuk. Koreksi Uptrend terjadi sejak 8 Juni hingga saat ini (area orange).

Dengan demikian, entry sell yang akan kita ambil melawan kondisi trend (counter-trend), tepatnya entry pada area Supply.

NZD/JPY Daily

 

Level

NZD/JPY Daily: Supply 70.68-71.66

Pada grafik Daily di bawah ini, terlihat level sell potensial di area Supply 70.68-71.66. Kita masih menunggu harga menguat ke area Demand dan membentuk rejection valid berupa Bearish Engulfing atau Pin Bar (shadow atas panjang).

NZD/JPY Daily

 

Signal

NZD/JPY H4: Rejection Daily Lalu Konfirmasi Candlestick H4

Sebelumnya kita mengetahui bahwa struktur market saat ini sedang koreksi trend naik, dimana level penting sebagai area sell adalah area Supply 70.68-71.66. Untuk entry sell, signal yang digunakan meliputi 2 tahap:

  1. Rejection Daily yang valid di level Supply 70.68-71.66
  2. Setelah rejection Daily terbentuk, maka posisi sell bisa diambil menggunakan konfirmasi candlestick di time frame H4 seperti Bearish Engulfing, Pin Bar (shadow atas panjang), atau Bearish Inside Bar.

NZD/JPY H4

 

Peluang Entry NZD/JPY

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan untuk peluang entry dengan rencana berikut:

  • Posisi: Sell
  • Level: Supply 70.68-71.66
  • Signal: Rejection Daily lalu konfirmasi candlestick di H4

 

Perhatian:

  1. Entry hanya ketika konfirmasi telah terbentuk.
  2. Selalu gunakan Money Management yang baik (1-2% risiko per transaksi).
  3. Close posisi segera mungkin (Emergency Exit) apabila harga membentuk candlestick Reversal (Engulfing, Piercing Line, Long Shadow) yang berlawanan dengan arah posisi pada time frame Daily.

Semoga analisa ini bisa membantu untuk membaca pergerakan harga dan mengambil keputusan transaksi.

 

Update 29 Agustus 2020

NZD/JPY Daily

NZD/JPY H4

Harga sudah memasuki area supply 70.68 - 71.66 dan kita masih menunggu adanya rejection Daily yang valid di area ini.

 

Update 2 September 2020

NZD/JPY Daily

NZD/JPY H4

Posisi sell tidak jadi diambil karena harga tidak membentuk rejection Daily yang valid pada area supply 70.68 - 71.66.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Rizki Rosadi
294121
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.