Harga Emas Stabil Di Tengah Deeskalasi Timur Tengah
78
|
Latar Belakang Fundamental
Pada pembukaan KTT G20 akhir pekan lalu, Presiden Xi Jinping menunjukkan kesediaannya untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan AS. "China dan Amerika Serikat memikul tanggung jawab penting dalam mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dunia," katanya, seraya menambahkan bahwa kerja sama adalah opsi terbaik bagi kedua negara.
"Gencatan senjata" 90 hari dalam perang dagang AS-China adalah hasil utama dari KTT G20 Argentina, yang berpotensi memicu bearish breakout Emas minggu ini, yang bisa berkelanjutan sampai akhir tahun ini, dan terus berlangsung hingga batas waktu 1 Maret 2019 nanti.
Selain menu utama perihal perang dagang, ada beberapa hal kunci lain dari pertemuan Trump dan Xi Jinping di Buenos Aires, antara lain, pembicaraan tentang reformasi struktural di bidang-bidang lain, yaitu: percepatan alih teknologi, perlindungan hak milik dan hak cipta intelektual, Non-Tariff Barriers, intrusi dan pencurian cyber, serta layanan jasa dan pertanian. Semua pokok masalah tersebut akan segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh kedua pihak. Jika tidak ada kemajuan dalam waktu 90 hari, AS akan menerapkan kenaikan tarif yang sebelumnya telah direncanakan.
Sejatinya, pertemuan Trump dan Xi tersebut boleh dikatakan sangat sukses. "Ini adalah pertemuan yang luar biasa dan produktif dengan kemungkinan tak terbatas untuk AS dan China," kata Trump dalam pernyataannya.
Di tengah melambatnya ekonomi global dan munculnya tanda-tanda melemahnya ekonomi AS, Jerome Powell menyiratkan bahwa The Fed mungkin akan menahan diri untuk tidak melakukan Rate Hike, setelah kenaikan suku bunga Desember nanti.
Rilis dan peristiwa berdampak yang perlu kita perhatikan bersama di minggu ini antara lain Pernyataan Jerome Powell, Pertemuan OPEC di Vienna pada Kamis-Jumat, dan NFP AS.
Latar Belakang Teknikal
Sesuai dengan prediksi kita minggu lalu, Emas cenderung bergerak horizontal dengan Opening Pice di 1,222.58, dan Closing di 1,222.07. Harga tertinggi tercapai di 1,228.52, sedangkan Low berada di 1,211.01. Gabungan indeks Multi MA dan 8 indikator lainnya menunjukkan nilai koeffisien +05 Bullish.
Chart H1 menunjukkan kondisi ekstrim SHE channel yang Bearish, dengan Fibo Cone Resistance landai alias tidak begitu kuat, tetapi Fibo Cone Support-nya tampak terjal sekali. Grafik Zoei menggambarkan kondisi yang tidak menentu. Harga Closing di 1,222.07, sedikit di bawah level 61.8% Fibo Cone yang sangat tegas, dan jelas sekali didukung oleh kondisi beberapa bar yang masih Bullish. Namun, gambaran dari Market Sentiment Future Trend memberikan pandangan pola parabolik Bearish yang menyamping.
Chart D1 tidak berbeda jauh dengan Chart H1. Hanya kondisi SHE Channel yang searah dengan Fibo Cone Support. Walaupun tidak terjal, tapi garis ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan posisi Fibo Cone Resistance yang sangat landai atau nyaris mendatar. Zoei juga mirip dengan situasi di Chart H1, masih belum menunjukkan tanda-tanda pembentukan Head and Shoulders dengan baik. Market Sentiment Future Trend memberikan wacana kelanjutan gerakan ke samping yang lambat laun menanjak.
Perkiraan Trading Emas
Setelah melewati gerakan harga yang tidak menentu, saya memilih Sideways untuk Emas di minggu ini. Hal ini karena pertimbangan terhadap hasil positif kesepakatan pertemuan Xi Jinping dan Donald Trump di KTT G20, serta beberapa konsensus atas kondisi teknikal Emas.
Terkait dengan potensi penguatan USD setelah pertemuan KTT G20, Emas bisa saja pada awalnya akan terus bergerak Bearish dan breakout melewati level Fibo 23.6% dan S2 1,212.75 terlebih dahulu, bahkan menuju ke level terendah November di 1,211.01, atau sampai ke titik S3 1,208.79 seperti tampak pada Chart H1 dan D1. Namun, Emas kemudian akan melanjutkan gerakan ke samping dan layaknya parabola, Yellow Metal akan kembali naik pada akhir minggu ini di sekitar PV 1,224.20.
Selamat Sukses Selalu!