Selasa 21 Agustus kemarin, Poundsterling sukses memperpanjang rebound terhadap Greenback, dengan membukukan kenaikan 0.84% ke posisi 1.2905 di akhir perdagangan sesi New York. Namun aksi harga berikutnya menunjukkan bahwa Sterling kehilangan minat buyers setelah gagal bertahan di atas 1.2900 pada hari ini, Rabu 22 Agustus. Investor tampaknya cenderung berhati-hati menjelang publikasi notulen FOMC, Kamis (23 Agustus) dini hari esok.
Pullback Sterling ke kisaran 1.2852 dan 1.2826 menjadi kemungkinan yang tak dapat diabaikan, karena sejauh ini area resistance 1.2910/16 masih bertahan membatasi upside. Saya sendiri telah menarik SL (mengunci profit) sejauh 10 pips dari posisi sell di area resistance tersebut, untuk mengantisipasi volatilitas jelang FOMC jika target (@1.2852) tak dapat tersentuh.
Di sisi lain, jika harga masih sanggup turun ke 1.2826 nanti sore atau di awal perdagangan sesi New York malam ini, maka price action yang membentuk candle pattern terhadap level keseimbangan Kijun-sen H4 (sekarang di 1.2806) sebaiknya diwaspadai, terutama menjelang dan sesudah FOMC.
Keterangan gambar: Kijun-sen H1=biru, Kijun-sen H4=hijau
Pada sisi upside, dibutuhkan break atau penutupan harga di atas 1.2910/16 untuk memicu bullish menguji key-resistance 1.2955 dan DMA-30 (sekarang di 1.2984).
Sebaliknya pada sisi downside, pergerakan di bawah 1.2806 berisiko mengkonfirmasi minat sellers untuk menekan harga menguji support 1.2770 dan 1.2752/44.
GBP/USD sementara ini berkonsolidasi di kisaran 1.2882, turun 0.11% pada pukul 15:54 WIB. Outlook Intraday masih positif selama harga diperdagangkan di atas level Kijun-sen H4.
Good luck... and trade safe!