EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,161.74   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Profil Penulis : SFN

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.
Volatilitas terus menurun menuju rekor level-level rendah baru. Rendahnya volatilitas harga menunjukkan bahwa pair-pair mayor akan melekat pada kisaran trading ketat hingga beberapa waktu ke depan. Kondisi seperti ini cenderung membuat trader gampang bosan.
Para trader forex pekan ini sedang bertaruh dalam sebuah pergerakan jangka pendek yang besar antara Euro versus Dolar AS. Apa arti fenomena ini bagi kesempatan trading?
Volatilitas perdagangan pasar forex mendekat ke rekor level rendah. Dolar AS, Yen, dan mata uang-mata uang lain diperkirakan akan mengalami rentang perdagangan yang besar. Analis dari Dailyfx telah menganalisa teknik bertrading dalam kondisi pasar yang sepi seperti pada pekan ini.
Harga tembaga melonjak dalam sesi Asia hari ini atas spekulasi mengenai reformasi pasar modal Tiongkok. Logam-logam mentah kemungkinan akan mengalami volatilitas yang lebih jauh 24 jam ke depan dengan berpegangan pada data-data ekonomi Negeri Tirai Bambu. Sedangkan, emas dan perak telah berbalik mundur menyusul level-level support yang telah teruji.
Ada beberapa hal yang dapat dipelajari dari histori trading yang telah terjadi. Pertama, pasar tidak menyukai kondisi yang tak pasti. Kedua, periode-periode volatilitas rendah biasanya diikuti oleh periode volatilitas tinggi. Tak hanya karena adanya sejumlah besar risiko yang mengitari pasar global, tetapi juga karena adanya kemungkinan bahwa risiko-risiko tersebut akan menyebar, baik ke sektor global maupun sektor aset.
Meskipun trader-trader retail telah mencoba untuk buy emas pada saat USD melemah beberapa pekan lalu, tetap saja mata uang Amerika Serikat tersebut menunjukkan penguatan terhadap mata-mata uang mayor lainnya pada pekan ini. Oleh karena itu, pertengahan minggu depan merupakan waktu yang paling krusial bagi XAU/USD, apakah akan melanjutkan penurunan atau justru berbalik menguat.
Harga minyak mentah dan gas alam terpantau melonjak, terutama di hari pertama pekan ini (14 April) akibat ketegangan yang terjadi di Ukraina. Adanya potensi bahwa ketegangan di wilayah Eropa Timur akan berlanjut, menimbulkan dorongan ke permintaan safe haven, terutama logam mulia.
Dalam pertemuan ECB di bulan April ini, EUR/USD dan Euro mengalami fase-fase pelemahan akibat adanya komentar dari Presiden ECB, Mario Draghi. Ia menyebutkan bahwa Pelonggaran Kuantitaif (QE) "ala Eropa" masih didiskusikan oleh dewan ECB. Satu hal yang jelas dari fenomena ini adalah, program pelonggaran hanya akan diterapkan apabila ECB merasa memang membutuhkannya secara mutlak.
Dolar AS memang terpantau masih diperdagangkan dalam range perdagangan yang wajar. Tetapi, diperkirakan mata uang AS ini akan menghadapi pergerakan yang cukup besar dalam satu pekan ke depan. Akankah hal itu akan membawa Dolar menuju titik break?
Adanya titik balik yang signifikan mengindikasikan bahwa mata uang Amerika Serikat telah melemahkan Euro serta mata uang lainnya, dalam perdagangan pada minggu lalu. Level rendah yang terbentuk cukup penting dan berlangsung lama. Namun, indeks Dolar Dow Jones FXCM tetap bertahan di kunci resisten setelah memantul dari titik support.
Dolar sedang bersiap-siap untuk melompat dari level support kunci, jadi bagaimana USD, Euro, dan mata uang lain akan diperdagangkan pada pekan ini (18-25 Maret 2014) ?
Dolar AS tampak diperdagangkan menuju level-level rendah baru terhadap Euro dan mata uang-mata uang mayor lainnya. Mengapa demikian? Trade mana yang perlu kita perhatikan?
Minggu ini kemungkinan akan terjadi pergerakan besar pada Dolar AS, khususnya terhadap Euro, dikarenakan para trader akan bertaruh pada event-event ekonomi kunci yang berisiko tinggi. Sekarang Euro sedang berada pada titik resisten terhadap Si Hijau seiring dengan melemahnya mata uang AS ini beberapa waktu lalu.
Dolar AS masih berusaha untuk membentengi dirinya dalam menghadapi pergerakan selanjutnya terhadap Euro dan mata uang-mata uang mayor lainnya. Lantas bagaimana kita mentradingkannya? Berikut ini beberapa faktor yang bisa kita perhatikan.
Dolar AS sedang menghadapi risiko kemungkinan kemerosotan yang lebih jauh sehubungan dengan gejolak yang terjadi pada saham S&P 500 sehingga akan menurunkan minat akan permintaan mata uang safe-haven. Lantas, perdagangan mana yang perlu kita perhatikan?
Dolar AS dan Euro kemungkinan akan menjumpai aksi harga yang melemah dalam satu minggu ke depan, tetapi apakah kira-kira yang dapat mengubahnya? Yang lebih penting lagi, poin mana yang harus diperhatikan?
Minyak mentah mengalami kemerosotan pada hari Jumat minggu lalu dengan pergerakan yang merefleksikan aset-aset risiko seperti SPX500. Hal itu dikarenakan para trader melihat adanya keamanan dalam obligasi pemerintah dan Dolar AS. Newswires disebut-sebut sebagai penyebab meluasnya aksi penghindaran risiko di tengah kegelisahan yang masih membayangi pasar negara berkembang seiring dengan keputusan The Fed untuk melanjutkan program pemotongan pembelian aset.
Yen sebagai mata uang tunggal menampilkan kemajuan terbesar satu minggunya terhadap Dolar AS (USD/JPY merosot), dan para analis dar dailyfx mencatat beberapa kunci utama mengapa JPY masih belum bisa berlanjut ke level tinggi baru.
Minyak mentah gagal untuk bertahan di atas level psikologis signifikan yaitu $95 pada hari Jumat lalu setelah angka kepercayaan konsumen AS dirilis mengecewakan oleh Universitas Michigan. Pergerakan tersebut mencerminkan meluasnya kemerosotan dalam minat risiko, dengan acuan indeks saham S&P 500 yang diisukan mendekati level terlemahnya dalam empat hari.
Yen mengawali pekan ini dengan mencetak kenaikan terhadap Poundsterling, Euro, dan Dolar AS. Mengapa Yen terus melanjutkan kenaikan dan bagaimana kita memperdagangkannya?
Emas dan perak terpantau anjlok, melengkapi kemelorotan terpanjang sejak akhir November berkenaan dengan data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan.
Yen memulai awal pekan tahun baru ini sebagai top performer kembali, demikian pula Dolar yang mendapatkan keuntungan karenanya. Lalu, aksi harga seperti apa yang kira-kira akan terjadi dalam sepkean, sebulan, dan setahun ke depan?
Dolar AS terpantau menguat di awal tahun 2014 ini dan pergeseran tajam yang terjadi pada dinamika pasar membuat USD melanjutkan penguatannya terhadap Euro dan mata uang-mata uang counterpart lainnya. Mengapa demikian?
Volatilitas harga forex jangka pendek telah jatuh ke level terendahnya tahun ini. Hal tersebut memang sudah diperkirakan akan terjadi dan pair-pair mata uang mayor masih akan tenang hingga hari terakhir di tahun 2013. Namun, volatilitas harga forex untuk jangka panjang justru secara signifikan tampak sedang melepaskan diri dari level terendahnya. Apakah arti dari fenomena tersebut?
Dolar AS dan Yen terpantau jatuh lebih jauh terhadap Euro dan mata uang rival mayor lainnya. Dan berdasarkan strategi dailyfx.com, hal tersebut masih merupakan posisi yang bagus untuk menjual kelemahan dua mata uang tersebut