Isu perang dagang kembali menekan sentimen pasar terhadap aset berisiko dalam dua hari terakhir. Investor mengkhawatirkan tensi perdagangan yang meningkat, karena tarif impor AS terhadap barang-barang China senilai $200 miliar kemungkinan besar akan berlaku pada akhir September.
Sentimen pasar juga terbebani adanya rumor pada hari Kamis (30 Agustus), yang menyebutkan bahwa negosiasi NAFTA antara Kanada-AS telah berubah menjadi suram. Hal ini membuat kesepakatan tampaknya sulit dicapai pada hari Jumat (31 Agustus) atau menjelang akhir pekan Hari Buruh. Pada akhirnya, rumor itu ternyata benar. Kanada-AS gagal mencapai kesepakatan.
Meningkatnya tensi perdagangan antara AS-Uni Eropa juga ikut berkontribusi menekan sentimen global. Trump pada hari Jumat (31 Agustus) dikabarkan menolak penawaran Uni Eropa untuk membatalkan penetapan tarif impor mobil.
Kondisi ini menyebabkan permintaan terhadap Greenback meningkat, sehingga Indeks Dolar terangkat menghindari minor support trendline yang membatasi sisi bawah dari fase konsolidasi jangka pendek.
Indeks Dolar yang mengukur kinerja USD terhadap 6 mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF), ditutup dengan kenaikan 0.17 persen ke posisi 94.68 pada hari Kamis, dan terapresiasi 0.39 persen ke level 95.05 pada hari Jumat.
Kenaikan indeks itu mampu mengikis pelemahan 3 hari sebelumnya, sehingga di sepanjang pekan (27 - 31 Agustus), Indeks Dolar hanya mencatatkan penurunan tipis 0.01 persen.
Namun demikian, seperti yang terlihat pada grafik Daily di atas, indeks membutuhkan penutupan harga di atas 95.50 untuk memperbesar konfirmasi bahwa fase konsolidasi jangka pendek telah berakhir. Hal ini karena indeks sebelumnya turun hingga menyentuh level 94.34 (Low 28 Agustus).
Penutupan di atas 95.50 juga dibutuhkan untuk mematahkan potensi Evening Star yang terbentuk pada grafik Weekly, sekaligus membuka jalan untuk menguji kembali 96.86 (High 12 Agustus).
Untuk pekan mendatang (3 - 7 September), laporan ISM, ADP dan Jobs Data AS (Average Hourly Earnings, NFP, Unemployment Rate), akan menjadi katalis berikutnya yang menjadi fokus investor.
Jika kita memperhitungkan peningkatan tensi perdagangan global dan prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS di bulan September, maka proyeksi kenaikan indeks rasa-rasanya menjadi sulit untuk diabaikan, setidaknya untuk menguji area 95.50 - 96.00.