EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai Mempengaruhi Dunia

Penulis

Pergerakan crude oil belakangan ini telah masuk ke area $47-$50 per barrel. Para trader juga mulai bingung dan semakin ingin mulai membeli crude oil. Memang harga crude oil yang sekarang ini sudah termasuk sangatlah rendah tetapi apakah sekarang ini sudah saatnya membeli crude oil? Mari kita breakdown dulu dari beberapa sisi.

Pergerakan crude oil belakangan ini telah masuk ke area $47-$50 per barrel. Para trader juga mulai bingung dan semakin ingin mulai membeli crude oil. Memang harga crude oil yang sekarang ini sudah termasuk sangatlah rendah tetapi apakah sekarang ini sudah saatnya membeli crude oil? Mari kita breakdown dulu dari beberapa sisi.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai Mempengaruhi


Prediksi demand Oil dunia

Tidak banyak yang bisa kita lihat dari sini, menurut IEA (International Energy Agency) demand oil akan meningkat di Q2 dan memuncak di Q3 di 2015. Dengan ini, artinya harga oil akan meningkat setelah mulai memasuki kuarter ketiga dari sisi demand saja.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai MempengaruhiData Prediksi World Oil Demand Q1 2012 sampai Q3 2015


Perubahan supply oil OPEC

Tentu saja banyak keributan yang terjadi di OPEC dan mulai banyak negara yang mengalami kerugian besar karena penurunan harga crude oil. Dan tentunya hal ini juga tidak terkecuali terjadi di negara-negara OPEC. Negara-negara seperti Iran dan Venezuela tentunya juga sudah menyatakan pendapatnya untuk menurunkan jumlah produksi tetapi hal itu tidak berhasil. Di sisi lain, mereka juga tentunya mengurangi jumlah produksi sendiri sehingga hal ini cukup menahan penurunan harga crude oil dalam jangka pendek.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai Mempengaruhi

Data Crude Oil Supply OPEC 2012 sampai 2014

Supply oil OPEC tidak banyak berubah, saatnya BUY?

Pastinya sudah banyak spekulan yang melihat harga kisaran $47 per barrel sebagai bottom price dan banyak trader yang sudah mulai masuk posisi. Bukan hanya itu saja, fakta bahwa produsen oil atau perusahaan minyak mulai bangkrut menjadi pemicu bagi para trader untuk mulai masuk posisi. Hal ini tentunya dikarenakan harapan turunnya jumlah produksi seiring kebangkrutan yang terjadi di berbagai perusahaan minyak. Pertanyaannya apakah sekarang ini sudah saat yang tepat?

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai Mempengaruhi

Data World Oil Supply 2012 sampai 2014

Meskipun supply oil dari OPEC turun, perlu kita ketahui bahwa supply oil yang berasal dari OPEC bukan merupakan data supply oil dunia. Jika OPEC tidak memproduksi, maka negara lain yang akan memproduksinya, bahkan jumlah produksi OPEC hanya berkisar sekitar 33% dari jumlah supply oil dunia.

Salah satu produsen Oil yang perlu diperhatikan sekarang adalah AS. Dan lagi tentunya kita tidak bisa dengan segera mengambil keputusan hanya karena supply oil dari OPEC mulai tertahan.


Global efek penurunan harga crude oil

Salah satu hal yang paling membingungkan bagi perekonomian dunia adalah efek dari penurunan harga minyak. Jika biaya produksi dan bbm turun kenapa banyak negara yang justru mengalami slowing down?

Untuk slowing down dari berbagai negara, perlu diketahui bahwa meskipun harga produksi segera turun, berarti harga barang juga akan turun menyesuaikan dirinya. Ini juga melambangkan penurunan CPI dan negara mulai memasuki deflasi seperti yang telah dialami Eropa sekarang ini ataupun yang dialami Jepang dahulunya.

Mungkin beberapa analis akan menganggap ini adalah sebuah stimulus yang baik tapi dari sisi lain pernahkan anda memikirkan bahwa penurunan income perusahaan akan membuat perusahaan memulai pemecatan? Jika tidak dimulai pemecatan tersebut maka akan dimulailah penurunan gaji seperti yang terjadi di Amerika.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai MempengaruhiData Average Hourly Earnings 9 Januari 2015

Disisi lain, keliahatannya banyak negara yang berfikiran bahwa slowing down tidak akan terjadi karena demand barang akan meningkat. Tetapi kenapa justru untuk negara-negara emerging market malah hal ini tidak begitu terlihat? Bahkan banyak negara seperti China ataupun Uni Eropa harus memberikan stimulus seperti dengan memotong suku bunga atau melakukan QE. Memang, penurunan harga minyak bagus untuk produksi tetapi disisi lain kita lupa bahwa jika demand barang juga menurun maka tidak ada artinya dari penurunan cost produksi tersebut.

Tidak hanya itu, tampaknya penurunan harga minyak telah mempengaruhi energy secara global. Negara-negara komoditas terutama di bidang energy pasti akan mengalami kerugian besar dan tidak heran jika mereka semua bankrut. Jika kita pikirkan secara logis sekali lagi, penurunan harga minyak membuat banyak orang memakai minyak dan tidak memilih komoditas energy yang lain. Hal ini tentunya mengakibatkan penurunan harga energy secara global dan sebagai contohnya saya mengambil harga batu bara.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai MempengaruhiChart Coal 1 Juli 2014 sampai 13 Januari 2015

Sekarang yang menjadi pertanyaan saya sekali lagi, apakah perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang ini akan mampu melanjutkan aktifitasnya? Tentunya saya percaya anda juga sudah mengetahui jawabannya. Bagaimana jika perusahaan-perusahaan energy mulai hilang satu per satu? Pastinya perusahaan lain juga akan mulai sulit beraktifitas dan mulai mengalami krisis secara perlahan-lahan nantinya.

Yang sekarang menjadi pertanyaan besar apakah harga crude oil sudah di bottom? Tentunya, menurut saya tidak sama sekali. Masih belum cukup banyak hal yang akan mendukung penguatan crude oil kedepannya dikarenakan seluruh supplier minyak mulai aktif dalam produksi minyaknya, tidak hanya dari OPEC dan AS saja melainkan dari seluruh dunia. Bahkan dari Iran sendiri, mereka juga mengekspektasi harga minyak akan turun sampai $25 per barrel.

Pergerakan Harga Crude Oil Mulai MempengaruhiChart Crude Oil 27 Dec 2013 sampai 20 Jan 2015

Dari segi Teknisnya, crude oil terperangkap dalam trading range di level 45 dan 49.5 untuk sementara ini. 45 merupakan resistance kuat dan jika level ini berhasil ditembus lagi, crude akan menuju ke 40 berikutnya. Level 50 merupakan support yang cukup kuat, dan penguatan crude oil di atas level ini akan menargetkan level 51.5 kembali berikutnya.

Arsip Analisa By : S Antonius
218941
Penulis

S Antonius bertempat tinggal di Pekanbaru, dan memiliki ketertarikan besar pada keuangan makro serta trading forex. Bertugas mengulas berita terkini dan analisa CFD di Seputarforex.