Analisa Forex
Rizki Rosadi
 Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
51
|
Harapan dari investor untuk naiknya harga crude oil mungkin perlu ditahan dahulu, pasalnya di awal tahun ini, kondisi ekonomi dunia masih dalam kondisi bimbang. Hasil kesepakatan pembatasan produksi minyak juga belum menampakan hasil positif. Jika kita mengamati grafik proyeksi permintaan akan crude oil yang dikeluarkan oleh OPEC, kita memang melihat pada triwulan pertama 2017 masih lebih rendah dari bulan Desember 2016.
Setelah resmi menjabat menjadi presiden Amerika Serikat, Donald Trump langsung banyak membuat kebijakan yang kontroversial sehingga membuat para investor dalam posisi berjaga-jaga atau menginvestasikan pada asset yang aman seperti obligasi. Kebijakan Trump yang sangat berpengaruh terhadap komoditas Crude Oil, yaitu soal agreement Paris Climate Deal. Dia akan membawa Amerika keluar dari kesepakatan tersebut. "Presiden Trump berkomitmen untuk menghilangkan kebijakan yang berbahaya dan tidak diperlukan, seperti rencana aksi perubahan iklim, dan juga kebijakan air bersih Amerika Serikat. Pencabutan batasan ini akan membantu kenaikan upah para pekerja Amerika, hingga 30 Miliar dolar Amerika selama tujuh tahun kedepan," tulis pernyataan resmi gedung putih.
Masih dalam pernyataan resmi Gedung Putih, disebutkan bahwa upaya Trump untuk meningkatkan sektor minyak dan gas Amerika Serikat akan mampu meningkatkan pendapatan pemerintah. Pemerintahan Trump juga menyatakan akan membebaskan Amerika Serikat dari ketergantungan terhadap minyak asing, dan juga berkomitmen untuk menghidupkan kembali industri batu bara Amerika yang selama ini dinilai tidak produktif. Kapasitas produksi dari Amerika semakin meningkat signifikan semenjak angin segar tersebut dihembuskan.
Melihat prospek ekonomi global yang masih belum menentu tersebut, akan menjadikan pergerakan dari crude oil di dunia bergerak dalam range terbatas dan sempit. Jika kita mengamati data-data di atas, sangat wajar jika Crude Oil tidak bergerak kemana-mana atau flat/sideway.
Pergerakan yang yang flat tersebut dapat kita manfaatkan untuk medapatkan profit yang optimal dengan batasan resiko yang minimal.
Saat ini saya memakai chart MT4 Alpari untuk crude oil bertipe Brent. Saya menambahkan indikator standart deviasi, timeframe yang saya pakai yaitu 4 jam. Jika kita mengamati pergerakan harga, rata-rata range hi_low harian crude oil tercatat sama yaitu kisaran 173 poin. Dengan range terbesar hi_low yang dicapai yaitu 375 poin, dengan equlibrium harga cenderung untuk open dan close di middle standart deviasi harga. Strategi yang dapat kita aplikasikan melihat posisi dan karakter harga yang bergerak demikian, kita dapat melakukan posisi jual sedekat mungkin dengan High hari kemarin dan beli di low hari kemarin sedangkan untuk batas resiko berada di luar area standart deviasi.
Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd
Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi emas.
Arsip Analisa By : Alpari
