PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. SBMA membukukan pendapatan sebesar Rp113.36 miliar. Raihan ini meningkat 9.38% secara tahunan, 50 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) resmi melantai pada hari ini. Hingga pukul 09.01 WIB, saham ATLA melonjak 35% ke posisi harga Rp135 per saham, 51 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT Bank Jago Tbk (ARTO) -8.7%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -7.29%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -6.67%, 52 menit lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melemah pada awal perdagangan hari ini usai libur panjang Lebaran 2024 sebesar 2.88% ke 7,076, 53 menit lalu, #Saham Indonesia

Pound Kembali Dibayangi Potensi No-Deal Brexit

Gkinvest 6 Feb 2019
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #pound
Kemacetan dalam proses Brexit bisa membebani kebijakan BoE. Karena itu, Pound bisa volatile pada pengumuman suku bunga BoE Kamis mendatang.

Kandasnya harapan Brexit bisa ditunda membuat Pound kini kembali rentan gejolak. Tanpa ada penundaan, maka waktu semakin menipis untuk menyelesaikan proses perpisahan Inggris dari Uni Eropa. Solusi yang belum terlihat, membuat potensi No-Deal Brexit kembali mencuat.

Dalam voting minggu lalu, parlemen gagal menyepakati suatu amandemen yang dapat mengupayakan penundaan Brexit. Opsi untuk memperpanjang masa berlaku Artikel 50 tidak mendapat dukungan suara yang cukup. Padahal, faktor yang mengangkat Sterling dalam sebulan terakhir adalah prospek penundaan Brexit. Apalagi, Uni Eropa bersedia melakukannya asal Inggris mengajukan permintaan tersebut.

Satu-satunya amandemen yang disetujui adalah instruksi agar pemerintah kembali mengajak Uni Eropa ke meja perundingan, untuk mendiskusikan masalah perbatasan Irlandia. Para anggota legislatif memerintahkan Perdana Menteri Theresa May untuk menegosiasikan kembali Backstop Irlandia. Mereka ingin ada perubahan pada klausul yang dianggap merugikan pihak Inggris.

Salah satu klausul menyebutkan: selama tidak ada perjanjian perdagangan baru, Inggris akan tetap berada dalam kesatuan pabean (Custom Union) Uni Eropa, sehingga Irlandia Utara akan tercakup dalam aturan pasar tunggal. Masalahnya, Uni Eropa menuntut klausul itu berlaku tanpa batas waktu. Bila terlaksana, Inggris berada di luar Uni Eropa, tanpa punya suara, tapi tetap terikat dengan aturan blok tersebut selamanya. Bagi kalangan pro Brexit, ini skenario mimpi buruk yang dapat membuat Inggris tak berdaya menentukan nasibnya.

Parlemen ingin May kembali menegosiasikan hal itu dengan menuntut adanya batas waktu (expiration date) dari Backstop, atau klausul yang memberi Inggris kewenangan untuk menarik diri dari Backstop tanpa persetujuan Uni Eropa. Masalahnya, Uni Eropa sudah menegaskan tidak ada renegosiasi. Dengan waktu tinggal dua bulan lagi, ancaman Hard Brexit pun meningkat.

Patut disebutkan bahwa Sterling menguat di sepanjang Januari karena adanya harapan Brexit bisa ditunda. Sayangnya, hal itu tidak terjadi sehingga kemudian membuat Pound tertekan. Kini pasar kembali risau jika Inggris harus keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan. Namun kabar baiknya, kejatuhan Pound masih bisa diredam oleh anjloknya Dolar karena pernyataan dovish dari the Fed.

Sembari menunggu perkembangan terkait Brexit, fokus pasar minggu ini juga tertuju ke rapat reguler BoE. Di Februari ini, BoE tidak hanya mengumumkan keputusan suku bunga dan menggelar konferensi pers, tapi juga merilis notulen rapat kebijakan dan menyampaikan Laporan Inflasi. Event ini biasa disebut dengan Super Thursday.

BoE hampir dipastikan tidak akan mengubah suku bunga dan program pembelian obligasinya. Namun, ketidakpastian Brexit memperumit pengambilan kebijakan BoE. Sejauh ini, Gubernur Mark Carney masih berasumsi pada proses Brexit yang mulus atau Soft Brexit, di mana Inggris dan Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan. Dengan waktu tersisa dua bulan lagi dan tak ada kepastian yang tercapai, banyak kalangan bertanya apakah Carney akan mengubah asumsi itu. Bila iya, maka Pound terancam jatuh.

Menurut pengamatan , Pound bisa bergejolak bila ada voting mengejutkan untuk memangkas suku bunga, pernyataan terkait Brexit, atau justru isyarat menaikkan suku bunga karena kenaikan upah. Sementara itu, Laporan Inflasi kemungkinan berisi proyeksi ekonomi Inggris dan inflasi terbaru.

 

Ulasan Teknikal

Sempat terkoreksi setelah menyentuh level resistance 1.32105, trend pair GBP/USD secara keseluruhan masih tetap bullish. Namun untuk jangka pendek, ada sinyal bahwa GBP/USD sedang mulai memasuki fase koreksi. Harga terlihat sedang menguji support 1.30723. Trend jangka pendek terancam bearish jika support tersebut di tembus,. Potensi koreksi lanjutan berikutnya menuju level psikologi 1.30000, yang juga merupakan support dari trend jangka menengah.

Analisa GBP/USD Mingguan

Selama support tersebut dipertahankan, trend jangka menengah masih tetap bullish, sehingga harga masih berpeluang untuk menguji target kenaikan di kisaran 1.31597-1.32105. Untuk minggu ini, memperkirakan pair GBP/USD masih tetap bullish dan berada di rentang:

  • Support: 1.30723, 1.30000, 1.29295.
  • Resistance: 1.31597, 132105, 1.32970.

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

Terkait Lainnya
 
PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. SBMA membukukan pendapatan sebesar Rp113.36 miliar. Raihan ini meningkat 9.38% secara tahunan, 50 menit lalu, #Saham Indonesia

PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) resmi melantai pada hari ini. Hingga pukul 09.01 WIB, saham ATLA melonjak 35% ke posisi harga Rp135 per saham, 51 menit lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT Bank Jago Tbk (ARTO) -8.7%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -7.29%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -6.67%, 52 menit lalu, #Saham Indonesia

IHSG melemah pada awal perdagangan hari ini usai libur panjang Lebaran 2024 sebesar 2.88% ke 7,076, 53 menit lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru