Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
63
|
Analisa Fundamental
Dolar AS mencoba naik selama dua hari berturut-turut pasca notulen FOMC Juli resmi dirilis dini hari tadi. Notulen tersebut menunjukkan bahwa keputusan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25bps merupakan langkah yang tepat di tengah konflik perdagangan AS-China serta rendahnya inflasi.
Trump sebelumnya telah menyatakan bahwa bank sentral harus memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin. Ia juga mengklaim bahwa The Fed adalah satu-satunya downside jika keadaan ekonomi AS tidak berjalan baik.
"(Kita telah) melakukan hal yang hebat dengan China dan (beberapa) kesepakatan perdagangan lainnya. Satu-satunya masalah yang kita miliki adalah Jay Powell dan The Fed. Dia seperti pemain golf yang tidak dapat melakukan putt, tidak memiliki sentuhan. Pertumbuhan ekonomi AS akan besar jika dia melakukan hal yang benar (pemotongan suku bunga hingga 100, tetapi jangan mengandalkan dia!" cuit Trump di akun Twitter-nya.
Sementara itu, Sterling diperdagangkan sedikit melemah terhadap Dolar AS setelah pemerintah Prancis menyatakan Hard Brexit adalah skenario yang paling mungkin. Mengutip dari Reuters, seorang pejabat tinggi di kantor Presiden Prancis, Manuel Macron, mengatakan bahwa Hard Brexit bisa terjadi lantaran tuntutan PM Inggris Boris Johnson untuk membatalkan backstop Irlandia tidak disambut baik oleh pemerintah Uni Eropa.
Analisa Teknikal
Meski secara teknikal pergerakan harga tampak masih berada di atas garis SMA 200, akan tetapi pergerakan pasangan mata uang ini cenderung tertahan di Resistance 1.21750. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa GBP/USD berpotensi terkoreksi ke sekitar level 1.21050.
Rekomendasi
- Entry Sell: 1.21483
- Take Profit: 1.21050
- Stop Loss: 1.21750