Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
62
|
Pasar Saham AS merayap turun di hari terakhir tahun 2017, dengan S&P 500 menurun 0.63 persen, atau 16.9 poin ke penutupan pada 1665.8, level terendahnya dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, Indeks NASDAQ 100, yang terdiri atas perusahaan-perusahaan teknologi besar, melanjutkan penurunan untuk hari kedelapan berturut-turut; sehingga memunculkan pertanyaan diantara investor mengenai apakah ini akhir reli saham-saham teknologi, atau malah ini merupakan akhir dari siklus naik Pasar Saham.
Sejak Presiden Donald Trump menjabat di awal tahun 2017, Pasar Saham AS melesat, dengan S&P 500 naik nyaris 20 persen, NASDAQ meningkat sekitar 28 persen, dan Dow Jones Industrial Average naik 25 persen.
Terkait prospek Pasar Saham AS tahun 2018, ACY melihat nyaris semua bank investasi berpendapat positif, terutama karena dua sebab: perombakan pajak yang akan menstimulasi ekonomi, serta siklus kenaikan suku bunga yang mendorong saham-saham finansial. Namun, walau Wall Street merasa positif, tetapi ada perbedaan pendapat mengenai tingkat seberapa bagus Pasar Saham di tahun 2018 mendatang.
Goldman Sachs Target S&P 500 Capai 2850
Goldman Sachs adalah yang paling optimis, dengan mematok target S&P 500 pada 2850 di tahun 2018. Posisi bullish tersebut menurutnya akan dipicu oleh empat faktor: pengesahan perombakan pajak, pertumbuhan pesat ekonomi AS, dan berlanjutnya kenaikan harga Minyak Mentah.
Disebutkan juga bahwa pemangkasan pajak akan mendorong Pasar Saham AS lebih tinggi lagi, meroketkan EPS S4P 500 sebanyak 5 persen. Tahun 2018 mendatang akan menjadi tahun dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada siklus ekonomi saat ini, kemungkinan hingga mencapai 10.5 persen, kemudian diikuti dengan pertumbuhan perlahan hingga menggapai rekor tinggi di tahun 2020.
Sebagaimana Goldman Sachs, Merrill Lynch dan UBS juga menilai reformasi pajak sebagai faktor besar yang menggerakkan Pasar Saham AS naik lebih tinggi di tahun 2018. Dalam forecast UBS, S&P 500 akan naik ke 2900 poin, atau bahkan hingga 3300 poin, jika Gedung Putih mampu memberikan hasil lebih besar dalam perombakan pajak.
Grafik 1: Risiko Condong Ke Arah Atas Dari Level Saat Ini
Di samping pemangkasan pajak, ACY mencatat, faktor makroekonomi juga berperan penting. Goldman Sachs berpendapat, pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 2.5 persen pada tahun 2018, dan situasi ketenagakerjaan akan terus membaik. Kedua hal itu akan membantu inflasi dan tingkat pengangguran mencapai target Federal Reserve.
Morgan Stanley Lebih Konservatif
Di sisi lain, Morgan Stanley lebih konservatif dibandingkan bank-bank investasi lainnya. Katanya, penurunan S&P 500 pada tahun 2017 adalah yang terkecil dalam 38 tahun terkahir, sednagkan volatilitas rendah boleh jadi berubah tahun ini. Morgan Stanley bersikeras bahwa Pasar Saham dan ekonomi AS telah berada pada tahap terakhir periode ekspansi saat ini, dan akan menyentuh level tertingginya pada semester pertama tahun ini.
ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.