EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,066.40   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

PT Indospring Tbk (INDS), Emiten Sehat Yang Semakin Menarik

Penulis

PT Indospring Tbk (kode saham INDS) termasuk emiten empat digit di Bursa Efek Indonesia. Namun, bagaimana kondisi fundamental emiten INDS? Apakah prospektif?

PT Indospring Tbk (Kode Saham: INDS) listing di bursa sejak 1990. Perusahaannya bergerak dalam bidang industri Spare Parts kendaraan bermotor khususnya pegas (pegas daun maupun pegas spiral yang diproses dingin maupun panas) dan Rolling Mill. Berikut ini tinjauan fundamental emiten INDS berdasarkan laporan keuangannya tahun lalu.

Pendapatan PT Indospring INDS

Kontributor pendapatan terbesar adalah Spare Parts, sebesar 94% dari total pendapatan. Sisanya 6% datang dari Rolling Mill. Pada tahun 2017, pendapatan Spare Parts naik 22% dari tahun sebelumnya; sayangnya, pendapatan Rolling Mill turun 66% dari IDR427,5 miliar pada tahun 2016 menjadi IDR142,6 miliar saja pada 2017. Laba dari industri Spare Part naik 185,3%, sedangkan segmen industri Rolling Mill menurun 258,8%. Penurunan penjualan flat bar dari Rolling Mill milik INDS tidak berpengaruh secara signifikan karena tidak mendominasi total pendapatan INDS.

Peningkatan penjualan segmen Spare Part dikarenakan kenaikan permintaan dalam negeri. Hal ini juga ditunjang dari volume penjualan sebagai berikut;

Volume Penjualan INDS

Total volume penjualan INDS pada tahun 2017 naik 21% menjadi 76.158 ton. Persentase penjualan 65% dalam negeri dan 35% ekspor; sedangkan pada 2016, persentase penjualan ke dalam negeri adalah 61% sedangkan ekspor sebesar 39%.

Emiten mengakui bahwa kenaikan penjualan dalam negeri seiring dengan bangkitnya sektor energi, infrastruktur, dan pertambangan sejak 2015 yang mengakibatkan kenaikan penjualan kendaraan komersial (light truck, mobil box, mobil pick-up) sebesar 17%. Adapun volume produksi menurun karena perseroan menjual sebagian dari persediaan yang sudah ada sebelumnya.

 

Konsumen PT Indospring Tbk

Tahun 2017, PT Indospring Tbk memasarkan 40% dari volume penjualan secara langsung ke hampir semua perusahaan perakitan mobil (ATPM) dalam negeri, dan perusahaan pembuat Spare Parts otomotif dengan produk shock absorber, slutch disc, dan sebagainya. Sebanyak 25% dari total kuantitas penjualan dipasarkan ke toko-toko Spare Part melalui distributor, sedangkan sisanya 35% dijual secara ekspor. Walau sektor otomotof nasional mengalami perlambatan pertumbuhan, namun penjualan kendaraan komersial (light truck, mobil box dan pick up) mengalami kenaikan secara nasional sebesar 17% dan memberikan dampak nyata kepada INDS secara positif seiring dengan bangkitnya sektor pembangunan dan energy nasional.

Penjualan terbanyak dilakukan kepada Mitsubishi Steel Mfg Co Ltd sebesar 21,25% lalu disusul oleh PT Kramayudha Tiga Berlian Motors sebesar 13,13% dari total penjualan.

 

Pemasok PT Indospring Tbk

PT Indospring Tbk sebisa mungkin memperbesar pasokan dari dalam negeri dan menambah porsi penjualan ekspor untuk meminimalisir resiko volatilitas perbedaan kurs dan meningkatkan pendapatan.

Bahan baku dipasok paling banyak oleh PT Jatim Taman Steel Manufacturing sebesar 29,96% berasal dari Grup Indoprima yang juga sama-sama menaungi INDS. Sisanya masih mengandalkan bahan baku impor; yang terbesar adalah dari Eco Tropical Resources Co Ltd sebesar 11,52% dan Mitsubishi Steel Mfg Co, Ltd. sebesar 4,76%. Sisa pasokan berasal dari beberapa perseroan yang masing-masing memasok kurang dari 4%.

 

Laba Rugi PT Indospring Tbk

Laba Rugi PT Indospring Tbk INDS

Laba kotor INDS naik terus dengan Laba Usaha meningkat nyaris 100% setiap tahunnya. Laba usaha terakhir naik 82,3% dibandingkan dengan tahun 2016 karena efisiensi yang dilakukan Perseroan dan Entitas Anak. Begitupun halnya dengan beban keuangan yang terus turun.

Tahun 2017, beban keuangan INDS hanya IDR7 miliar saja, turun 74,7% dibandingkan tahun 2016 karena pinjaman bank jangka panjang telah LUNAS dibayarkan di tahun 2016. Hal ini mengindikasikan adanya usaha efisiensi yang dilakukan oleh perseroan.

Arus Kas PT Indonspring INDS

PT Indospring Tbk tidak mengambil pinjaman apapun sejak tahun 2015. Sebaliknya perusahaan membayar terus pinjaman yang ada. Penerimaan dari pelanggan semakin meningkat, diiringi dengan kas dari operasi yang terus naik. Pada kas yang berasal dari investasi, tercatat ada penjualan aset tetap sebesar IDR665 juta di tahun 2017; namun tidak berpengaruh secara keseluruhan pada arus kas investasi pada tahun tersebut.

Posisi Keuangan PT Indospring INDS

Kas dan setara kas INDS terus meningkat dengan peningkatan kontribusi kas, terutama dari operasional. Di sisi lain, total aset semakin tahun semakin kecil, disebabkan oleh penyusutan nilai pada aset tidak lancar INDS yaitu; kendaraan, instalasi dan perlengkapan, inventaris, mesin, dan peralatan pabrik. Perseroan adalah perusahaan manufaktur yang menekankan utilitas tinggi pada mesin pabrik. Sedangkan aset lancar masih didominasi oleh piutang usaha, tetapi kolektabilitas piutang usaha dikendalikan secara ketat dengan tingkat umur rata-rata hanya 1 bulan saja.

Perseroan menjaga struktur modal dengan menjaga komitmen untuk senantiasa restrukturisasi hutang. Pada akhir 2017, total liabilitas menurun sebesar IDR119 miliar atau sebesar 29,2% menjadi IDR 289miliar, karena liabilitas jangka pendek menurun 37%. Pinjaman bank jangka panjang juga sudah dilunasi di tahun 2016. Sehingga total liabilitas menurun dengan rasio lancar meningkat menjadi 513%, yang artinya kemampuan aset lancar melunasi hutang jangka pendek adalah sebesar 5,13 kali lipat dan tingkat solvabilitas menjadi 12% saja dari 17% di 2016. Maka disimpulkan bahwa kemampuan perseroan dalam membayar hutang cukup kuat.

Dividen INDS

Dengan kemampuan menghasilkan laba yang demikian, INDS berada pada PER 12,48 yang penulis anggap masih murah. Selain itu, perseroan sudah mulai membagikan dividen sejak 2017. Payout ratio untuk dividen yang dibagikan makin menarik karena meningkat hampir 2x lipat, sedangkan dividen yield ada di kisaran 4%an.

 

Kesimpulan Mengenai Emiten INDS

  • INDS merupakan emiten yang menarik karena dari sisi solvabilitas dan likuiditas makin membaik.
  • Kemampuan menghasilkan laba oleh INDS semakin membaik; selain karena efisiensi yang dilakukan, strategi manajemen dalam mengelola pemasok dan penjualan, juga karena ditopang iklim industri alat berat, kendaraan komersial yang baik dan menunjang perseroan secara umum. Hal ini sehubungan dengan peningkatan di sektor konstruksi, infrastruktur dan pertambangan sejak tahun 2016.
  • Dengan kemampuan laba demikian, INDS berada pada PER 12,48 yang penulis anggap masih murah.

 

Arsip Analisa By : Shanti Putri
285824
Penulis

Shanti Putri adalah seorang investor agresif mandiri yang merupakan mantan broker di sebuah sekuritas ternama, terutama berkecimpung di dunia saham. Dalam berinvestasi, Shanti melakukan analisa sebelum membeli dan melakukan Averaging selama fundamental masih berada di jalurnya. Sebuah kutipan dari Sun Tzu menjadi panduannya, Know yourself, know what you face then you will win in a thousand battles.