Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

Rekap 24-28 September 2018: FOMC Dan RBNZ Meeting, GDP AS, Pidato Powell

M Singgih 23 Sep 2018
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #fomc   #gdp   #powell
Data penting minggu ini: FOMC dan RBNZ meeting, GDP AS, Inggris dan Kanada, pidato Powell, Draghi, Kuroda dan Poloz, CPI Eurozone, Core PCE, Durable Goods Oders dan indeks CB AS.

Minggu lalu, Greenback melemah versus semua mata uang utama kecuali Yen Jepang. Penurunan tersebut sebagai akibat dari Presiden Trump yang menerapkan bea masuk tambahan bagi produk impor dari China sebesar 10%, dan efektif berlaku pada 24 September. Pasar menganggap AS masih membuka negosiasi dengan China, karena mereka tidak langsung mengenakan bea masuk senilai 25% seperti yang sebelumnya diserukan. Meredanya tensi perang dagang pun membuat investor melepas US Dollar.

Selain itu, presiden Trump juga memperingatkan Jepang agar lebih fair dalam menjalankan kebijakan perdagangannya. JPY melemah akibat kekhawatiran pasar bahwa Jepang akan menjadi sasaran perang dagang berikutnya.

Rekap 24-28 September 2018: FOMC Dan

Meski untuk sementara mereda, kekacauan ekonomi global akibat perang dagang yang dilancarkan AS terhadap China, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko, tampaknya belum akan selesai dalam waktu dekat ini. Investor harus tetap waspada terhadap perkembangan berita selanjutnya, seperti pihak China yang menolak berunding lagi dengan AS.

Event penting lainnya minggu lalu adalah pernyataan Perdana Menteri Inggris Theresa May bahwa negosiasi Brexit macet atau menemui jalan buntu. Komentar tersebut meluncur setelah proposal Inggris ditolak oleh pihak Uni Eropa. Pasar khawatir May tidak mempunyai agenda alternatif, sehingga Pound Sterling pun melemah tajam.

Fokus pasar minggu ini adalah FOMC meeting yang akan disertai konferensi pers. The Fed hampir bisa dipastikan akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25% ke +2.25%. Mengutip dari CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 0.25% sudah mencapai 93.8%. Yang menarik, kemungkinan kenaikan sebesar 0.5% meningkat dari 2.0% menjadi 6.2%. Prospek tersebut tentu didorong oleh pasar tenaga kerja AS yang solid, upah rata-rata per jam yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi yang naik melebihi ekspektasi.

Kemungkinan kenaikan suku bunga tersebut sudah di-discount pasar, sehingga investor akan fokus pada Statement yang dirilis seusai meeting, dan pernyataan ketua Jerome Powell pada konferensi pers. Perhatian terutama pada proyeksi kenaikan suku bunga (dot plot) untuk tahun depan, dan sikap The Fed terhadap risiko perang dagang yang belum juga usai.

Di samping The Fed, RBNZ juga akan mengadakan meeting yang dilanjutkan dengan konferensi pers. Meski GDP kuartal kedua Selandia Baru naik 1% (tertinggi dalam 2 tahun), tetapi RBNZ diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga pada +1.75%, dengan Statement yang diperkirakan cenderung hawkish.

Data dan peristiwa penting lainnya adalah GDP AS, Inggris dan Kanada, pidato ketua The Fed Jerome Powell, presiden ECB Mario Draghi, gubernur BoJ Kuroda dan gubernur BoC Poloz, CPI Eurozone, Core PCE, Durable Goods Oders, serta indeks kepercayaan konsumen AS.

 

Senin, 24 September 2018:

  • Hari libur bank-bank di Jepang.
  • Jam 15:00 WIB: indeks kepercayaan bisnis Jerman versi IFO bulan September 2018.
  • Jam 20:00 WIB: testimoni presiden Mario Draghi di depan parlemen Eropa.

 

Selasa, 25 September 2018:

  • Jam 12:35 WIB: pidato gubernur Haruhiko Kuroda.
  • Jam 15:40 WIB: pidato anggota MPC BoE Gertjan Vlieghe.
  • Jam 21:00 WIB: AS versi Conference Board (CB) bulan September 2018.

 

Rabu, 26 September 2018:

  • Jam 05:45 WIB: data neraca perdagangan Selandia Baru bulan Agustus 2018.
  • Jam 08:00 WIB: indeks kepercayaan bisnis Selandia Baru versi ANZ bulan September 2018.
  • Jam 21:00 WIB: data New Home Sales AS bulan Agustus 2018.
  • Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 21 September 2018.

 

Kamis, 27 September 2018:

  • Jam 01:00 WIB: hasil meeting : Statement FOMC, pengumuman suku bunga The Fed bulan September 2018 dan proyeksi ekonomi AS.
  • Jam 01:30 WIB: konferensi pers FOMC yang dihadiri ketua The Fed Jerome Powell.
  • Jam 04:00 WIB: hasil meeting : pengumuman suku bunga bulan September 2018, dan Statement kebijakan moneter RBNZ.
  • Jam 05:00 WIB: konferensi pers RBNZ yang dihadiri gubernur Adrian Orr.
  • Jam 15:00 WIB: data M3 Money Supply kawasan Euro bulan Agustus 2018.
  • Jam 19:00 WIB: data Preliminary Jerman bulan September 2018.
  • Jam 19:30 WIB: data AS kuartal kedua tahun 2018 (Final).
  • Jam 19:30 WIB: data Durable Goods Orders AS bulan Agustus 2018.
  • Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 21 September 2018.
  • Jam 20:30 WIB: pidato presiden ECB Mario Draghi.

 

Jumat, 28 September 2018:

  • Jam 03:30 WIB: pidato ketua The Fed Jerome Powell.
  • Jam 04:45 WIB: pidato gubernur BoC Stephen Poloz.
  • Jam 14:00 WIB: indeks KOF Economic Barometer Swiss bulan September 2018.
  • Jam 15:30 WIB: data Inggris kuartal kedua tahun 2018.
  • Jam 15:30 WIB: data GDP Inggris kuartal kedua tahun 2018 (Final).
  • Jam 16:00 WIB: data CPI Flash Estimate kawasan Euro bulan September 2018.
  • Jam 19:30 WIB: data Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index AS bulan Agustus 2018.
  • Jam 19:30 WIB: data Personal Spending dan Personal Income di AS bulan Agustus 2018.
  • Jam 19:30 WIB: data GDP Kanada bulan Juli 2018.
  • Jam 20:20 WIB: pidato anggota MPC BoE David Ramsden.
  • Jam 21:00 WIB: indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan September 2018 (Final).

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru