EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Rencana Trading GBP/USD: Jumat, 25 Januari 2019

Penulis

Risiko Brexit masih tinggi, sehingga BoE saat ini memilih untuk menunda kenaikan suku bunga. Berikut analisa selengkapnya untuk GBP/USD.

Info Pasar

Ketidakpastian terkait Brexit tetap tinggi, mengingat risiko tidak ada kesepakatan dalam proses Brexit selalu ada selama PM May masih kesulitan mendapatkan dukungan dari parlemen. Di sisi lain, Bank of England akan menunda menaikkan suku bunga sampai kejelasan Brexit muncul.

 

Analisa GBP/USD

Rencana Trading GBP/USD: Jumat, 25

GBP/USD diperkirakan bergerak di area 1.3037-1.3158. Kisaran tersebut akan dijadikan sebagai patokan target profit.

  • Buy Stop (OP 1): 1.3138, Take Profit 1.3158 (20 pips).
  • Sell Stop (OP 2): 1.3057, Take Profit 1.3037(20 pips).
  • Stop Loss: 20 Pips.

 

Perhatian:

Broker yang saya gunakan bisa jadi berbeda dengan yang Anda gunakan. Perbedaan spread, harga tertinggi dan terendah, bisa mempercepat tereksekusi atau tidaknya analisa ini.

Arsip Analisa By : Rachmat
287155
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.