EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,252.55   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Review Teknikal Akhir Pekan EUR/USD: DMA-30 Jadi Penentu

Penulis

Outlook Daily masih negatif selama harga di bawah DMA-30 dengan candlestick Inside Bar. Namun, outlook intraday juga punya potensi bullish jika Kijun H4 membatasi downside.

Euro masih mampu bertahan menguat versus Greenback pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan kemarin. Namun, buyers tampaknya masih ragu-ragu untuk melancarkan aksinya, menyusul rilis laporan ketenagakerjaan AS yang mencatat hasil beragam.

Laporan itu menunjukkan bahwa pertumbuhan upah dan perekrutan tenaga kerja di luar industri pertanian untuk periode September 2019 mengalami pelemahan di bawah perkiraan. Namun yang mengejutkan, tingkat pengangguran AS melemah hingga mencetak rekor baru, yakni turun ke level terendah sejak 1969.

Meski begitu, sellers pun tampaknya enggan bertindak pasca Jobs Data AS karena masih memperhitungkan beberapa data/event penting pekan depan, yakni meeting ECB dan CPI AS. Selain itu, pasar juga menanti perundingan lanjutan antara AS-China yang rencananya dijadwalkan berlangsung pada tanggal 11-12 Oktober, dan bertujuan untuk mencari kesepakatan sekaligus mengakhiri konflik dagang yang masih berlarut-larut.

Sehingga, di sepanjang pekan lalu, Euro masih melaju positif terhadap Greenback meski dengan penguatan hanya sekitar 0.35 persen. Detailnya terlihat pada tabel di bawah ini:

TABEL EU 20191005

 

Proyeksi EUR/USD Secara Intraday

Pada grafik Daily, outlook jangka pendek masih negatif selama EUR/USD diperdagangkan di bawah DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di 1.1008). Namun, indikator RSI-7 telah menyeberang ke teritori positif. Sementara itu, candlestick Daily yang terakhir, terjebak dalam pola Inside Bar dengan High-Low di antara 1.0999-1.0940.

Dari beberapa catatan di atas, maka momentum bullish jangka pendek membutuhkan akselerasi di atas 1.0999. Jika tidak, sellers masih akan tetap berada di posisi untuk mengancam breakout di bawah 1.0940.

EU Daily 20191005

Pada grafik H1, outlook intraday positif selama EUR/USD diperdagangkan di atas level keseimbangan Kijun-sen H4 (sekarang di 1.0938). Namun, tampak bahwa pasangan mata uang ini kehilangan tenaga saat berhadapan dengan resistance intraday 1.0999. Sehingga, skenario pullback menuju 1.0940/38 tidak dapat diabaikan.

Di sisi lain, RSI-7 Daily telah berada di area positif. Sehingga untuk perdagangan Senin 7 Oktober, skenario pullback juga bisa menjadi peluang buy limit di kisaran 1.0940/38, dengan target 30 hingga 40 pips, dan SL beberapa pips di bawah 1.0925.

Sedangkan untuk skenario bearish pada perdagangan intraday, sebaiknya awasi dulu price action terhadap zona 1.0900-1.0925. Candle pattern H1 di area ini layak untuk diwaspadai, dan barangkali juga bisa menjadi penentu arah pergerakan harga berikutnya dalam jangka pendek.

EU H1 20191005

Arsip Analisa By : Buge Satrio
290419
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.