Didukung isu positif Brexit dan NFP AS yang di luar dugaan mengecewakan, Poundsterling berhasil memperpanjang rebound dari Low 4 Oktober (1.2921), sekaligus membuka peluang untuk menguji kembali resistance kritis jangka menengah 1.3214-1.3324.
Hingga berakhirnya perdagangan sesi New York kemarin (Juma,t 5 Oktober), Sterling ditutup menguat 0.75 persen ke posisi 1.3117 terhadap Dolar AS. Di sepanjang pekan (1 - 5 Oktober), GBP/USD membukukan kenaikan 0.59 persen, setelah pada minggu sebelumnya terpuruk 0.36%.
Dalam chart Daily di bawah ini, Bullish Engulfing Kamis (4 Oktober) yang rentang harganya lebih dari 100 pips, disusul oleh candle bullish pada hari Jumat yang lebarnya juga lebih dari 100 pips. Ditambah indikator RSI yang telah menyeberang ke teritori positif, kondisi teknikal ini umumnya masih akan berisiko melanjutkan upswing dalam 1 hingga 3 candlestick berikutnya.
Pada grafik H1 di bawah ini, kita bisa melihat bahwa Outlook Intraday telah menegaskan bias positif pasca Jobs Data AS, dengan penutupan harga di atas level equilibrium Kijun-sen Daily (1.3041) dan Kijun-sen H4 (sekarang di 1.3022).
Keterangan gambar: Kijun-sen H1=biru, Kijun-sen H4=hijau, Kijun-sen Daily=coklat
Dari dua grafik di atas, strategi teknikal buy on dips barangkali layak untuk dipertimbangkan dalam perdagangan Intraday di awal pekan berikutnya.
Posisi buy (target pendek 40-60 pips) sedekat mungkin dengan support minor 1.3080 membutuhkan SL di bawah Kijun-sen H1 (sekarang di 1.3063). Namun jika harga masih mampu bergerak lebih rendah, posisi buy di area 1.3041 (Kijun-sen Daily) membutuhkan SL setidaknya di bawah 1.3022 (Kijun-sen H4).
Pada sisi upside, break atau penutupan candle H1 di atas 1.3115/23, berpotensi melanjutkan bullish menuju resistance terdekat 1.3145/49 dan 1.3172/75.