Advertisement

iklan

USD/JPY diperdagangkan di atas level 147.00 setelah komentar BoJ yang dovish, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengalami reli kembali menuju level 0.6200 jelang data ADP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menghentikan tren penurunan dua hari, bertahan di atas level 1.2600 menjelang data ADP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Rebound XAU/USD dapat diperpanjang dengan data pekerjaan ADP AS yang lemah, 9 jam lalu, #Emas Teknikal   |   PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman omnibus revolving loan menjadi senilai $230 juta dan perpanjangan fasilitas FX line selama 3 tahun dari Bank Permata, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Kraft Heinz (NASDAQ: KHC) Co. mengalami kenaikan tipis hari ini, sebesar +0.06% dan ditutup pada $35.84, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Wartawan yang tergabung dalam serikat pekerja di The Washington Post mengatakan bahwa mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam pada hari Kamis untuk memprotes pemangkasan jumlah karyawan, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Unit streaming Amazon (NASDAQ:AMZN), Twitch, mengatakan bahwa mereka akan menutup operasinya di Korea Selatan pada bulan Februari tahun depan, karena biaya operasional dan biaya jaringan yang tinggi, 14 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Rusia-Ukraina Belum Sepakat Damai, Saham Komoditas Kembali Meroket?

Penulis

Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina telah gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata potensial. Disamping itu, Inflasi AS saat ini berada di level +7.9 persen atau tertinggi sejak 40 terakhir.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Kemarin (10/Maret), IHSG ditutup +0.7 persen. Kinerja saham pilihan jika dilihat berdasarkan return to close rata-rata naik +0.5 persen, dan naik +3.5 persen apabila berdasarkan return to high. Detail lebih lanjut mengenai kinerja saham-saham pilihan di analisa sebelumnya bisa dilihat pada grafik berikut:

Kinerja saham pilihan kemarin

Lalu apa saja saham-saham yang dapat kita cermati hari ini?

 

1. Indika Energy (INDY)

Buy on weakness untuk INDY berlaku karena saat ini harga sudah berada di Fibo 0.382 (2000). Jika ternyata support tersebut kuat, maka potensi rebound akan menarget area di atas 2500.

INDY

  • Resis: 2540 dan 2620
  • Support: 2380 dan 2300
  • Cut Loss: 2250

 

2. Medco Energy (MEDC)

MEDC koreksi dengan masih berada di area Fibo 0.618. Buy on weakness dengan potensi support ke area 525. Namun jika skenario tidak terbentuk, rebound lebih cepat justru bisa terjadi. Harap diperhatikan saham energi saat ini menarik untuk ditradingkan saja.

MEDC

  • Resis: 645 dan 660
  • Support: 615 dan 595
  • Cut Loss: 580

 

3. Adaro Energy (ADRO)

Adaro koreksi masih cukup minim, sehingga bisa buy on weakness dulu dengan target support terdekat di 2800. Namun, patut diperhatikan bahwa kemarin terlihat volume beli yang kembali muncul.

ADRO

  • Resis: 3070 dan 3170
  • Support: 2870 dan 2770
  • Cut Loss: 2750

Simak juga: Penyedia Layanan Trading dengan CFD Saham

 

4. Mitra Adi Perkasa (MAPI)

Harga membentuk higher high support sejak Jul 2021. Kemarin, akumulasi beli MAPI dengan volume yang tinggi cukup menarik. Harga sudah terkonfirmasi kuat di atas MA 200.

MAPI

  • Resis: 880 dan 905
  • Support: 820 dan 785
  • Cut Loss: 770

 

5. Elang Mahkota Teknologi (EMTK)

Buy jika penembusan MA 200 (2130) terkonfirmasi. Volume beli sepanjang pekan ini sangat menarik karena sentimen di daily time frame adalah buy. Jika EMTK kuat bertahan di atas MA 200, maka ada potensi uji resis di 2450.

EMTK

  • Resis: 2190 dan 2230
  • Support: 2080 dan 2010
  • Cut Loss: 1980

 


Disclaimer: Semua informasi dan data yang dipakai dalam analisa ini bukanlah merupakan anjuran/rekomendasi untuk membeli/menjual di pasar modal. Setiap keputusan investasi dan trading haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
297449
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.