EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham - Saham Potensial Di Pekan Terakhir Desember 2021

Penulis

Menunggu peluang apakah IHSG bisa rally tentu menjadi harapan bersama, namun jangan sampai tidak melihat jajaran saham yang potensial di pekan terakhir Desember ini.

1. Integra Indocabinet (WOOD)

Katalis: Integra Indocabinet (WOOD) menyiapkan belanja modal lebih tebal untuk tahun 2022. Emiten furnitur ini mengalokasikan sekitar Rp250 miliar untuk belanja modal, naik lebih dari 100% dibandingkan belanja modal tahun ini yang sebesar Rp120 miliar.

Teknikal: WOOD memiliki uptrend channel sejak awal Desember. Meski masih bertahan, volume perdagangan saat ini cukup rendah. Namun, hal ini bisa saja berubah di awal pekan depan. WOOD masih menunjukkan strong buy secara weekly dan monthly, sehingga berpotensi kembali menguji di level resis 850 pekan depan.

Saham-saham Potensial di Pekan Terakhir

 

2. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)

Katalis: JPFA secara ytd memiliki kenaikan +9.2%. Tekanan masih bersumber dari lemahnya daya beli dan meningkatnya harga jagung yang menjadi biaya pokok dari ayam.

Teknikal: Sejauh ini, harga masih bertahan di level support 1560. Jika kondisi tersebut masih berlangsung, JPFA memiliki peluang untuk rebound di sisa hari-hari terakhir 2021. RSI terlihat mulai memantul dengan level resis 1640 dan 1725 yang menjadi arah selanjutnya.

Saham-saham Potensial di Pekan Terakhir

 

3. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)

Katalis: Perseroan memproyeksi jika kenaikan penjualan di masa Natal dan Tahun Baru ini adalah sekitar 14% dibandingkan periode reguler. Jika berkaca pada Nataru tahun lalu di mana penjualan meningkat sebesar 9%, kali ini AMRT berharap bisa mencapai pertumbuhan sales lebih besar dari tahun kemarin.

Teknikal: Harga bertahan di atas garis MA200 dengan volume yang masih minim; hal ini mempersulit kenaikan saham AMRT. Namun dalam sepekan ke depan, peluang bullish cukup terbuka jika melihat ekspektasi kenaikan penjualan di tahun ini. Target resis ada di level 1265/1315.

Saham-saham Potensial di Pekan Terakhir

 

4. Erajaya Swasembada (ERAA)

Katalis: Produk seperti laptop, tablet, ponsel gaming, konsol gim, smartwatch, hingga perangkat smart home cukup populer penjualannya pada masa Natal dan Tahun Baru.

Teknikal: Harga mulai berpotensi naik kembali di atas garis MA200, meskipun volume masih cukup rendah. Jika berhasil naik di atas 605, ERAA akan menguji resis 625 dan 670.

Saham-saham Potensial di Pekan Terakhir

 

5. Waskita Karya (WSKT)

Katalis: WSKT mengejar pertumbuhan kontrak anyar pada tahun depan. Emiten konstruksi plat merah ini membidik nilai kontrak baru sekitar Rp25 triliun - Rp30 triliun sepanjang 2022. Jika merujuk target tahun ini yang berkisar di angka Rp20.45 triliun, maka Waskita Karya menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 22.24% sampai dengan 46.69% pada 2022.

Teknikal: Harga mulai mentok di support. Dengan spec buy di dekat support, seharusnya risk lebih minim. Untuk trading sepekan ini, WSKT berpeluang menguat di atas 800/850. Support krusialnya ada di level 770.

Saham-saham Potensial di Pekan Terakhir

 


Disclaimer: Semua informasi di dalam artikel ini bukanlah merupakan anjuran/rekomendasi untuk membeli/menjual di pasar modal. Setiap keputusan investasi dan trading haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
297023
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.