EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 154.360   |   GBP/USD 1.247   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,383.84/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 8 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham-Saham LQ45 Terbaik Dalam Sepekan Terakhir

Penulis

Apa yang menyebabkan saham-saham di LQ45 mampu bergerak cukup positif dalam sepekan terakhir? Lalu bagaimana peluangnya setelah ini?

Kami merangkum beberapa saham LQ45 terbaik dalam sepekan terakhir ini. Beberapa di antaranya yakni:

 

1. ITMG (Indo Tambangraya): +8.02%

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan dividen interim tahun 2018 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp1,420 per lembar saham. Pembagian dividen membuat saham naik karena investor diuntungkan dengan potensi penerimaan tambahan dana dari perusahaan.

Bagaimana Harga Sahamnya Setelah Ini?

Secara khusus, indikator RSI dan Stochastics belum menunjukkan level jenuh beli, tapi berita dividen biasanya tidak akan lama pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Setelah berhasil menembus MA200, maka jika ITMG berhasil bertahan di level tersebut (26,470), ada peluang untuk kembali naik dengan target di 27,000. Jika sebaliknya, maka realisasikan keuntungan Anda segera.

 

2. TPIA (Chandra Asri): +7.16%

Pada pekan lalu, Chandra Asri Petrochemical Tbk. baru saja menandatangani perjanjian pemberian pinjaman pada entitas anaknya yang merupakan produsen butadiene, yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI). Namun di luar itu, harga saham TPIA sebenarnya sudah turun cukup dalam sebelum kenaikan pekan lalu. Harga saham TPIA sejak awal bulan Juli lalu sudah turun -17%.

Bagaimana Harga Sahamnya Setelah Ini?

Kenaikan sejauh ini sudah cukup tinggi. RSI dan Stochastics memasuki level jenuh beli. Jika gagal bertahan di MA50 (4,820), maka TPIA berpotensi untuk turun. Saat ini lebih baik realisasikan dahulu keuntungan Anda dan mulai kembali untuk buy on weakness nanti.

 

3. MNCN (Media Nusantara Citra): +6.41%

Kami melihat tidak ada berita fundamental khusus yang menarik untuk dicermati terkait dengan kenaikan MNCN selama pekan lalu. Kesimpulan saat ini ialah kenaikan didorong oleh harga saham yang sudah turun cukup banyak dan 'sengaja dinaikkan' pekan lalu, untuk mengantisipasi kalau ada hasil earning surprise nantinya.

Bagaimana Harga Sahamnya Setelah Ini?

Yang menarik dicermati yakni setelah kenaikan tinggi, MNCN selalu gagal mencapai dan bertahan di atas garis MA50. Alhasil, terjadi akumulasi jual kembali setelah tren bullish. Stochastics sudah jenuh beli, sehingga sarannya: realisasikan profit Anda segera.

 

4. LPKR (Lippo Karawaci): +5.07%

Setelah diterpa terus-menerus oleh berita negatif, LPKR membukukan pendapatan yang meningkat 13% secara year on year (yoy) menjadi Rp5.6 triliun pada semester I tahun ini. Laba bersih juga naik 135% yoy menjadi Rp1.1 triliun, untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2018. Hal itu terutama karena keuntungan atas dekonsolidasi PT Mahkota Sentosa Utama, anak perusahaan tidak langsung dari LPKR, yang mencatatkan keuntungan bersih Rp1.3 triliun.

Bagaimana Harga Sahamnya Setelah Ini?

LPKR naik dan terlihat dari garis MA5-nya. Namun, garis MA5 gagal menembus MA20 dan MA50. Konfirmasi buy kuat jika garis MA5 berhasil memotong garis MA20 dan MA50. Jika hal tersebut belum benar-benar terkonfirmasi, maka sebaiknya tahan dulu untuk Strong Buy.

 

5. HMSP (HM Sampoerna): +3.43%

Kinerja HMSP tahun ini memang sudah diprediksi akan relatif flat dan lebih terkoreksi. Namun jika ada data positif yang dipublikasikan, maka ini akan menjadi trigger bagi saham HMSP. Pada pekan lalu, HMSP melaporkan laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk PT HM Sampoerna Tbk tumbuh tipis 3.77% hingga periode 30 September 2018, menjadi Rp9.69 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan laba Rp9.33 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan yang dirilis pada hari Jumat (26/10) menyebutkan, penjualan bersih naik dari Rp72.29 triliun menjadi Rp77.53 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan naik dari Rp54.70 triliun menjadi Rp59.22 triliun.

Bagaimana Harga Sahamnya Setelah Ini?

Penurunan kinerja sudah bottom di semester I lalu, dengan peluang recovery yang perlahan mulai terlihat di kuartal III hingga kuartal IV tahun ini. Volume beli yang kuat juga memberikan sinyal bahwa tren bullish masih bisa terlihat hingga mendekati level MA200 (4,070). Saham HMSP bisa hold dengan target harga 4,000 dalam sepekan ini.

 

Berikut adalah tabel perbandingan kelima pergerakan saham di atas:

Saham-saham LQ-45 Terbaik Dalam Sepekan

Arsip Analisa By : Aditya Putra
285939
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.