EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,147.21   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 3 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Setelah Melemah Tajam, Emas Diperkirakan Kembali Bullish

Penulis

Minggu lalu, harga emas melemah akibat aksi ambil untung, naiknya yield obligasi AS, dan penguatan USD. Minggu ini, kelanjutan perundingan stimulus dan notulen FOMC akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (14 Agustus 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Sepanjang pekan lalu, harga emas melemah tajam hingga menyentuh level USD1862.84 per troy ounce, untuk kemudian ditutup pada 1944.14. Harga penutupan tersebut mengalami depresiasi sebesar 4.3% dibandingkan minggu sebelumnya. Selain aksi ambil untung, faktor yang menyebabkan kemerosotan harga logam mulia adalah naiknya yield obligasi AS dan menguatnya US Dollar.

Meski demikian, dalam jangka menengah hingga panjang, emas masih diperkirakan bullish. Hal ini disebabkan oleh kebijakan bank sentral di berbagai negara yang mengucurkan stimulus besar-besaran, sehingga berpotensi menimbulkan inflasi tinggi di waktu mendatang.

Pekan ini, perhatian pasar masih akan tertuju pada kelanjutan pembahasan stimulus di Kongres AS yang minggu lalu kembali macet. Disamping itu, ada pula pertemuan mengenai tinjauan kesepakatan perdagangan antara AS dan China. Data penting minggu ini adalah notulen FOMC untuk pertemuan yang dihelat 29-30 Juli lalu.

Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan bahwa sekitar 61.5% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas masih akan bullish, 15.4% lainnya bearish, dan 23.1% netral atau sideways. Sementara itu, 59.8% pemain Main Street memperkirakan bullish, 21.9% bearish, dan 18.3% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Emas diperkirakan bullish
Dari penunjukan indikator trend berikut ini, pergerakan XAU/USD masih cenderung mengalami koreksi bearish:

  1. Harga berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  4. Penutupan harga terakhir berada di bawah level pivot mingguan (weekly pivot).

Untuk konfirmasi, sell setelah kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).

Level pivot mingguan: 1952.27

Resistance: 1979.22 (23.6% Fibo Retracement) ; 2016.81 ; 2075.19.

Support: 1919.88 (38.2% Fibo Retracement) ; 1872.64 (50% Fibo Retracement) ; 1824.19 (61.8% Fibo Retracement) ; 1766.06 (76.4% Fibo Retracement) ; 1721.00 ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).

Fibonacci Retracement:

  • Titik Swing High: 2075.19 (harga tertinggi 7 Agustus 2020).
  • Titik Swing Low: 1670.60 (harga terendah 5 Juni 2020).

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
294064
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.