Ini Cara Tukar Uang Yang Sudah Tidak Berlaku
312417
|
Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 18 September 2020, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Pekan lalu, Rupiah ditutup pada level 14735.00 per USD, menguat 0.96% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya, dan menjadi yang tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sebelumnya, mata uang Garuda sempat melemah hingga level 14955 akibat pertambahan kasus COVID-19 yang semakin tinggi di Tanah Air, dan pemberlakuan PSBB di Jakarta. Selain itu, data surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus yang lebih rendah dari bulan sebelumnya juga mendukung pelemahan Rupiah.
Namun, Rupiah berbalik menguat setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-day Repo Rate) untuk bulan September pada level 4.0%. Statement The Fed yang dianggap dovish dan data Retail Sales AS bulan Agustus yang di bawah estimasi menyebabkan USD melemah, sehingga mendorong apresiasi mata uang Asia termasuk Rupiah.
Minggu ini, fokus pelaku pasar akan tertuju pada perkembangan pandemi COVID-19 serta testimoni ketua The Fed Jerome Powell di hadapan House dan Senat. Tidak ada rilis data penting dari dalam negeri, sementara dari AS akan ada data Manufacturing dan Services PMI, Durable Goods Orders, serta Jobless Claims. Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance pada level 15000.
Jadwal Rilis Data Fundamental
Kamis, 1 Oktober 2020:
- Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan September 2020: bulan sebelumnya: 50.8. Perkiraan: 47.5.
- Jam 11:00 WIB: indeks kepercayaan bisnis Indonesia kuartal kedua 2020: kuartal sebelumnya: 102.9 (terendah dalam setahun terakhir). Perkiraan: 95.
- Jam 11:00 WIB: CPI total Indonesia bulan September 2020 y/y: bulan sebelumnya: +1.32% (terendah sejak Mei 2000). Perkiraan: +1.70%.
- CPI total Indonesia bulan September 2020 m/m: bulan sebelumnya: -0.05%. Perkiraan: +0.20%.
- CPI inti Indonesia bulan September 2020 y/y: bulan sebelumnya: +2.03%. Perkiraan: +1.80%.
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: testimoni ketua The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Manufacturing PMI, Durable Goods Orders.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily:
Dari penunjukan indikator trend dan momentum berikut ini, pergerakan USD/IDR cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah):
- Harga masih berada di atas kurva SMA 200-day, sedangkan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
- Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
Untuk konfirmasi, buy setelah kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00. Resistance kuat ada pada level 14850 hingga 14955, sementara support kuat pada level 14500 hingga 14300.
Level pivot mingguan: 14801.00
Resistance: 14850.00 ; 14955.00 ; 15106.25 (50% Fibo Retracement) ; 15300.00 ; 15467.32 (38.2% Fibo Retracement) ; 15640.00 ; 15785.00 ; 15913.26 (23.6% Fibo Retracement) ; 16055.00 ; 16325.00 ; 16640.00 ; 16840.00 ; 17000.00 ; 17160.
Support: 14500.00 ; 14296.43 (76.4% Fibo Retracement) ; 14000.00 ; 13862.50 ; 13770.00 ; 13572.50 ; 13400.00 ; 13082.00 ; 13000.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).
- Titik Swing Low: 13572.50 (harga terendah 24 Januari 2020).
- Titik Swing High: 16640.00 (harga tertinggi 23 Maret 2020).