Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
58
|
ECB Sudah Mensinyalkan Stimulus Baru
Setelah serangkaian laporan ekonomi yang lebih rendah dari ekspektasi, beberapa pejabat ECB mulai merencanakan stimulus moneter tambahan untuk menarik Zona Euro keluar dari jalur penurunan saat ini. Beberapa rencana tersebut, seperti menurunkan suku bunga deposit, meluncurkan TLTRO, serta membeli obligasi secara langsung (QE), sudah pernah dicoba sebelumnya dan memicu kritikan dari anggota ECB lain yang lebih konservatif secara fiskal.
Dengan suku bunga deposit yang saat ini sudah mencapai -40 basis poin, langkah penurunan lebih lanjut kemungkinan tidak akan membuat banyak perbedaan. Apalagi, bank-bank Eropa memiliki kewajiban untuk mendepositkan sejumlah Tier 1 Capital mereka di ECB. Jika dikondisikan dengan suku bunga yang -40 basis poin, maka return negatif dari deposit bank-bank tersebut diperkirakan mencapai 8 miliar Euro per tahun.
Eks Ketua IMF Akan Gantikan Mario Draghi
Meski mengetahui risiko-risiko yang dihadapi sektor perbankan Uni Eropa saat ini, baik Mario Draghi dan penggantinya, Christine Lagarde, cenderung mendukung rencana kebijakan longgar lebih lanjut, yang paling cepat dimumkan pada pertemuan ECB 25 Juli mendatang.
Penting untuk dicermati juga bahwa Lagarde merupakan sosok yang mendorong bank-bank sentral dunia untuk menggunakan kebijakan suku bunga negatif selama menjabat sebagai Ketua IMF. Melihat situasi ini, ACY memprediksi jika ECB dapat menerapkan QE lanjutan secepat bulan September mendatang, tanpa mengkhawatirkan dampaknya terhadap kontinuitas kebijakan.
EUR/USD Bergeser Ke Bawah 1.1200
EUR/USD menunjukkan respon beragam terhadap prospek pengumuman stimulus moneter tambahan. Untuk pertama kalinya sejak 20 Juni, pasangan mata uang ini turun hingga mematahkan level 1.1200, sebelum akhirnya pulih ke area 1.1250 pada sesi perdagangan New York kemarin (10/Juli). Secara teknikal, indikator-indikator momentum menunjukkan bahwa level MA 30 yang saat ini berada di 1.1270 akan menjadi resistance terdekat. Break di atas 1.1180 akan berpotensi memperpanjang kenaikan harga ke kisaran 1.1120/30, hingga menjelang ECB meeting 25 Juli mendatang.
GBP/USD Merosot Ke Level Terendah Baru
Sterling telah membentuk beberapa pola reversal bullish dalam 6 pekan terakhir, tapi tidak ada satupun yang mengumpulkan cukup kekuatan untuk mendorong harga lebih lanjut dan menampilkan sinyal buy profitable. Level terendah kemarin yang berada di 1.2430 merupakan rekor baru dalam tahun ini, dan telah menekan Daily RSI ke area Oversold, tepatnya di titik 30.25. Kecuali harga dapat pulih hingga ke atas resistance 1.2540, GBP/USD berisiko merosot ke area terendah baru pada kisaran 1.2400.
AUD/USD Bearish, Target Jangka Menengah Di 0.6840
Setelah jatuh dalam 5 sesi perdagangan terakhir, AUD/USD berhasil menemukan support di dekat level 0.6900. Meskipun rebound dari 0.6950 dapat meringankan kondisi Oversold Dolar Australia di chart H4, trend mayor di chart Daily masih cenderung lemah, dengan target jangka menengah yang terlihat di area 0.6840/50.
Pasca Sentuh Titik Tertinggi 5 Minggu, Kenaikan USD/JPY Akan Tertahan
Pasangan mata uang USD/JPY mencatatkan level tertinggi 5 minggu di dekat 109.00 pada sesi perdagangan Asia kemarin. Walaupun Daily MACD dan RSI masih terlihat menanjak, risiko fundamental dari ekspor Jepang berpeluang membatasi penguatan pair ini di area 109.30/40.
Menurut ACY, sell USD/JPY dari reli jangka pendek telah menjadi strategi yang cukup menjanjikan dalam 6 bulan terakhir, dan tampaknya, tidak ada perubahan fundamental yang cukup besar untuk mengubah pola tersebut. Target medium USD/JPY kini berada di area 107.10/20.
ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.