Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Sterling Masih Cenderung Tertekan, Fokus Ke BoE

Gkinvest 29 Apr 2019
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #sterling
Minggu ini, pasar akan menyoroti pertemuan BoE meskipun kebijakan suku bunga Inggris dipastikan tak akan mengalami perubahan. Apa yang bisa dinantikan?

Sterling masih diperdagangkan dekat level terendah sejak 15 Februari di tengah ketidakpastian Brexit. Meski Uni Eropa menunda Brexit hingga 31 Oktober mendatang, masalah politik Inggris masih membebani sentimen pasar.

Ketidakpastian Brexit tersebut sekaligus menutupi data-data ekonomi Inggris yang cukup positif, seperti tingkat pengangguran yang turun ke level 3.9%, terendah dalam 44 tahun terakhir. Bukan hanya itu, kenaikan upah rata-rata juga masih berada di 3.5%, tertinggi dalam sepuluh tahun.

Proses Brexit memakan waktu yang panjang karena tidak adanya kesepakatan antara PM Theresa May dengan parlemen mengenai draft kesepakatan Brexit. Proposal Brexit yang diajukan May sudah tiga kali ditolak. Di tengah kisruh politik, nasib May dalam menjalankan pemerintahan juga terancam karena adanya mosi tidak percaya dari Partai Konservatif, kubunya sendiri.

May berencana menggelar kembali voting ke parlemen; sebuah tindakan yang dinilai pasar cukup berani karena kemungkinan akan ditolak lagi. Hal ini bisa membuat tekanan baru bagi mata uang Poundsterling.

Fokus pasar minggu ini adalah rapat reguler Bank of England (BoE). Seperti kita ketahui bahwa jika bukan karena ketidakpastian Brexit, BoE adalah bank sentral selain The Fed yang berpotensi menaikkan suku bunganya. Dalam rapat minggu ini, BoE diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 0.75%. Namun pasar akan mencermati pernyataan sang ketua, Mark Carney, mengenai arah kebijakan BoE ke depan.

Tidak hanya dari internal, tekanan Sterling juga datang dari penguatan Dolar. Solidnya data-data ekonomi AS yang dirilis akhir-akhir ini telah menepis kekhawatiran mengenai adanya resesi di ekonomi terbesar dunia itu. Data terakhir menunjukkan PDB AS tumbuh 3.2% di kuartal pertama tahun ini, lebih baik dari perkiraaan 2.2%.

Minggu lalu, Dolar menguat mendekati level tertinggi dua tahun, tapi lajunya tersendat karena data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Laporan minggu lalu menunjukkan Core PCE (Personal Consumption Expenditure) hanya tumbuh 1.3% di kuartal I/2019, lebih rendah dari pertumbuhan 1.8% di kuartal sebelumnya. Data PCE merupakan data inflasi acuan the Fed, sehingga juga mempengaruhi arah kebijakan moneter bank sentral AS tersebut.

The Fed sendiri akan menggelar rapatnya minggu ini. Jika melihat data inflasi yang masih melambat, pasar memperkirakan bahwa the Fed masih akan menunda kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini. Meski demikian, menilai jika pernyataan Jerome Powell selaku Ketua The Fed mengenai arah kebijakan akan tetap disimak pasar.

 

Analisa Teknikal

Pada pola grafik di bawah ini terlihat bahwa pair GBP/USD sudah lepas dari pola konsolidasi, dengan ditembusnya support Descending Triangle di kisaran 1.29600. Support tersebut kini menjadi resistance. Jika harga bertahan di bawah level tersebut, potensi bearish masih terbuka dengan target menguji support kuat di kisaran 1.27725, yang juga merupakan support dari Fibonacci 61.8% (penarikan garis support 1.24307 dan resistance 1.33809).

Pola bearish hanya akan gagal jika harga mampu bertahan di atas resistance Trendline dari pola Triangle di kisaran 1.3030, dengan target rebound lanjutan menuju kisaran 1.31520. Sementara itu, menargetkan pola Descending Triangle berada di kisaran 1.25661.

GBPUSD

Untuk minggu ini, pair GBP/USD diperkirakan masih bisa melemah dengan rentang pergerakan kemungkinan berada di kisaran:

  • Support: 1.28652, 1.27725.
  • Resistance: 1.29600, 1.3030.

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 3 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 3 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 3 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 3 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru