EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 41 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 42 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 43 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 44 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

TOWR: Kinerja Mengkilap Emiten Menara

Penulis

TOWR menjadi satu-satunya emiten di indeks LQ-45 yang sukses mencatatkan return positif secara year-to-date (YTD) dengan kenaikan +9.32%.

TOWR atau biasa dikenal dengan Sarana Menara Nusantara (SMN) menjadi satu-satunya perusahaan di indeks LQ-45 yang sukses mencatatkan return positif sepanjang year-to-date (YTD) dengan kenaikan +9.32% per (06/05).

Penulis sangat tertarik dan mari kita mengenal lebih jauh dengan salah satu perusahaan ini, oke lanjut.

TOWR didirikan pada tahun 2008, dan kepemilikan sahamnya sekitar 51% di kuasai oleh PT Sapta Adhikari Investama. Perseroan memiliki anak usaha yakni Protelindo, fokus utama bisnis SMN ialah berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian lokasi-lokasi menara untuk disewakan kepada perusahaan komunikasi nirkabel. Kegiatan utama perseroan dijalankan oleh Protelindo adalah mengoperasikan sekitar 19.319 lokasi menara dengan lebih dari 33,346 penyewa di Indonesia, terutama di area Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

 

Lalu Apa yang Spesial Dari TOWR?

Kenaikan harga saham berbanding lurus dengan kinerja fundamental perusahaan, begitulah menurut kaidah ilmu value investing. Kenaikan harga saham TOWR jika dirunut secara rinci, memiliki pertumbuhan yang cukup baik: 1tahun (+20.55%), 3tahun (+27.54%), dan YTD (+9.32%), di kala IHSG dan saham-saham lainnya mengalami penurunan tajam. Apa alasannya?

1. Pendapatan Sewa Menara Yang Terus Meningkat

Seiring dengan ekpansi yang terus dilakukan oleh operator telekomunikasi, TOWR pun ikut merasakan keuntungannya. Pendapatan sebagian besar di sumbang oleh segmen sewa menara.

 

TOWR: Kinerja Mengkilap Emiten

 

Sisanya oleh sewa VSAT dan sewa MWIFO, Sedikit dijelaskan:

  • VSAT ialah Very Small Aperture Terminal, yang merupakan jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi satelit sehingga dapat menjangkau daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi lainnya, sedangkan MWIFO ialah jasa telekomunikasi yang menggunakan jaringan serat optik dan nirkabel untuk layanan internet broadband dan virtual private network (VPN). Lalu jika kita lebih detail melihat dari sewa menara, operator telekomunikasi yang paling banyak menggunakan jasa TOWR ialah PT Hutschison 3 Indonesia.
TOWR: Kinerja Mengkilap Emiten


Melihat data di atas, perbedaan antara customer satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh, maka jika terjadi penurunan dari H3I dapat di-cover oleh customer base yang lainnya, hal ini menjadi salah satu keuntungan bagi TOWR.

2. Sulit Masuknya Pesaing Baru Kedalam Bisnis Menara

Hal ini dikarenakan biaya investasi yang sangat besar, regulasi dari pemerintah, dan perjanjian kontrak jangka panjang yang sudah dilakukan sebelumnya (>5thn) dan rata-rata operator menjual menara ke perusahaan menara yang sudah establish.

3. Tingginya rata-rata EBITDA Margin Yang Dihasilkan

Di Indonesia perusahaan operator menara bisa menghasilkan rata-rata EBITDA margin hingga 80%-85%, bandingkan dengan emiten yang sejenis di luar Indonesia, yang hanya bisa menghasilkan 50%-60% EBITDA margin, hal ini tentu menjadi incaran investor asing kelas kakap.

4. Rajin Membagikan Dividen

TOWR dalam empat tahun terakhir cukup rajin membagikan dividen bagi pemegang sahamnya, jika sebuah perusahaan rutin membagikan dividen hal ini menjadi sinyal bahwa si perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang baik.

TOWR: Kinerja Mengkilap Emitensumber:RTI

5. Bisnis Menara Tidak Mengalami Saturasi

Salah satu ciri-ciri dari bisnis yang mengalami fase saturasi ialah pertumbuhan pendapatan yang terus menurun, produk dan bisnis-nya telah masuk kedalam fase jenuh. Selain itu bisa dilihat juga dari sisi operating profit margin-nya, jika margin terus menurun maka hal ini bukan pilihan yang tepat untuk berinvestasi.
Perbandingan Rasio GPM, OPM dan NPM TOWR
TOWR: Kinerja Mengkilap Emiten
sumber: RTI
6. High-Quality Earning

Terlihat dari bagaimana si perusahaan bisa menghasilkan angka arus kas operasional yang lebih tinggi dari laba bersih. Jika mengacu pada laporan keuangan di tahun lalu, perolehan laba bersih TOWR Rp 2.3 triliun, atau di bawah dari nilai arus kas operasional yang tercatat Rp 3.9 triliun. Cash is King!

Kesimpulan

Target Harga Saham TOWR
TOWR: Kinerja Mengkilap Emiten
Lalu bagaimana dengan target harga konsensus analis?
Melihat grafik di atas, target harga konsensus di level sekitar 970 dari harganya saat ini di level 880. Namun balik lagi, ini bukan anjuran untuk membeli saham TOWR, segala keputusan ada di tangan anda. Keputusan investasi tentunya sangat dianjurkan untuk disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
292895
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.