EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 32 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 6 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 03 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Mereka-reka sinyal indeks di tengah hasil positif antara AS-China, beberapa saham rekomendasi berhasil menguat kemarin. Lantas, bagaimana dengan hari ini?

IHSG View

Tekanan jual di akhir pekan melanda indeks, tapi secara umum, kinerja indeks di bulan November tahun ini cukup mengesankan dengan mencetak kenaikan +3.85% (terbaik sejak tahun 2007 lalu). Pada hari Jumat (30/11), IHSG ditutup melemah -0.84% di level 6,056.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:

  1. Industri Dasar: -1.89%
  2. Perdagangan dan Jasa: -1.00%
  3. Keuangan: -1.52%

 

Macro View

Sektor Manufaktur dinilai memiliki potensi besar dalam menyerap bonus demografi atau peningkatan jumlah masyarakat produktif. Ini karena industri Manufaktur cenderung merupakan usaha padat karya. Oleh sebab itu, pertumbuhan industri Manufaktur perlu didorong dengan pemberian insentif. Pemberian insentif ini ditujukan untuk mengembangkan industri Manufaktur, guna menghasilkan produk yang sesuai dengan selera pasar.

 

Komentar: Perjanjian Dagang, Data Ekonomi AS, dan Inflasi Indonesia

Pekan ini, investor akan memperhatikan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti Non-Farm Payrolls, dan rilis NFP versi ADP. Di sisi lain, negosiasi tarif pedagangan antara AS-China masih berjalan, dan tampaknya kedua belah pihak sepakat dalam jangka pendek untuk menahan kenaikan tarif. Hal ini akan positif bagi market, karena kekhawatiran perang dagang sedikit mereda. Di domestik, investor juga akan mencermati angka inflasi akhir tahun. Sejauh ini, angka inflasi Indonesia cukup rendah di sepanjang tahun 2018.

 

Teknikal

Masih bertahan di atas level MA200, MA5 memotong ke atas MA200. Indeks memendam potensi bullish dalam jangka pendek, dengan RSI yang bernilai 49.5%>63.35 (belum jenuh beli). Harga berada di upper band secara Bollinger Bands.

Ulasan Saham 03 Desember: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,020-6,120

Prediksi: Bullish

Saham-Saham Pilihan

1. INCO (Vale Indonesia)

Last Price: 3,030

Harga batu bara dalam tiga hari terakhir memperlihatkan MACD yang berpeluang Golden Cross. Stochastic jenuh jual, begitupula dengan RSI. Namun, waspadai kenaikan yang relatif hanya berjalan dalam jangka pendek di sektor coal ini.

Action: Hold

  • TP: 3,220 (MA50) dan 3,340
  • Support: 3,000
  • Cutloss: 2,910
  • Area Buy: 3,000-3,040

 

2. ADRO (Adaro Energy)

Last Price: 1,285

Harga menguat dalam tiga hari terakhir, dengan Stochastic dan RSI yang jenuh jual. ADRO mulai kembai naik di atas MA5 dan dalam proses rebound jangka pendek. Manfaatkan momentum ini.

Action: Hold

  • TP: 1,330 dan 1,410
  • Support: 1,265
  • Cutloss: 1,220
  • Area Buy: 1,265-1,280

 

3. KLBF (Kalbe Farma)

Last Price: 1,525

Kami melihat MACD gagal Death Cross, jadi untuk sementara ini masih memperlihatkan retracement signal. Harga berpotensi untuk kembali membuat higher resistance di jangka pendek.

Action: Hold

  • TP: 1,625 dan 1,740
  • Support: 1,505
  • Cutloss: 1,490
  • Area Buy: 1,510-1,525

 

4. ASII (Astra Indonesia)

Last Price: 8,475

Kami masih memasang rating hold pada saham ASII. Rating ini kami pertahankan sejak Jumat 30/11. Harga masih bertahan di jalur Uptrend, dan RSI belum memasuki level jenuh beli. Waspadai jika harga gagal break 8,625 di jangka pendek, karena itu artinya ada potensi untuk koreksi.

Action: Hold

  • TP: 8,625 dan 8,725
  • Support: 8,160
  • Cutloss: 8,000
  • Area Buy: 8,160-8,180

Arsip Analisa By : Aditya Putra
286428
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.