Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
276
|
IHSG View
Saham-saham pertambangan masih menguat kemarin setelah harga acuan batubara melanjutkan reboundnya, sementara saham TINS menjadi headline dengan kenaikan +13.9% setelah ada upaya dari perusahaan-perusahaan China untuk mengurangi produksi-nya yang membuat supply akan berkurang dan berpotensi meningkatkan harga komoditas Timah kedepannya. Pada (05/09) IHSG naik +0.59% ke level 6,306.
Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Aneka Industri: +2.58%
- Pertambangan: +1.3%
- Perdagangan Dan Jasa: +0.87%
Macro View
Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus menurun di tengah perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan PDB Indonesia akan berlanjut menurun akibat lemahnya produktivitas dan pertumbuhan tenaga kerja yang melambat, Selain itu, menurunnya harga komoditas dunia juga akan semakin menekan perekonomian Indonesia. Bank Dunia menggambarkan, setiap 1 poin persentase (percentage point) penurunan ekonomi China, berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sebesar 0,3 percentage point.
Daily Outlook: data ISM Non-Manufacturing PMI Amerika Serikat (AS), naik ke level 56.4 di bulan Agustus lalu, (naik) dari level terendahnya dalam tiga tahun terakhir. Data consumer confidence (Indonesia) sedikit turun ke level 123.1 dari level sebelumnya 123.8. selebihnya tidak ada data ekonomi yang cukup berpengaruh di pasar, menjelang akhir pekan Indeks akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas seiring dengan kondusifnya sentimen perang dagang antara AS-China.
Berita Emiten
- XL Axiata (EXCL) akan menjual 4.500 menara telekomunikasi. Emiten ini menilai menara tersebut sudah tidak strategis. Menara disebut strategis bila dua atau tiga BTS yang ada pada menara tersebut menjadi induk dari 10-20 BTS di sekitar. Saat ini, satu menara hanya menjadi induk dari satu sampai tiga BTS di sekitarnya.
- Memasuki semester kedua tahun ini, produsen batubara Harum Energy (HRUM) fokus melanjutkan kegiatan efisiensi, khususnya terkait biaya operasional. Langkah tersebut menyikapi kinerja Harum Energy yang menyusut di semester pertama lalu. Selama enam bulan pertama tahun ini, emiten berkode saham HRUM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mencatatkan pendapatan sebesar US$ 139,77 juta. Jumlah itu menurun 8,73% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 153,14 juta.
Teknikal
- Indeks Overall Trend Short Term: Konsolidasi
- Price: Mulai menjauh dari support (MA20)
- Volume: Naik
- Signal: Reversal-Bullish
- Daily Expectation: Melanjutkan Kenaikan
- Range IHSG: 6,280-6,340
- Prediksi: Bullish
Saham-Saham Pilihan
1. Semen Indonesia (SMGR)
Last Price: 13,425
Potensial Tren: Strong Upside
Volume naik dan harga juga naik, harga berada di upper band bollinger bands. Waspadai dengan level RSI dan Stochastic yang mulai jenuh beli.
Action: Hold
- TP: 13,625 dan 13,750
- Support: 13,050
- Cut Loss: 12,750
- Area Buy: 13,050-13,150
2. KMI Wire & Cable (KBLI)
Last Price: 630
Potensial Tren: Strong Upside
Kenaikan sejalan dengan peningkatan volume dan harga, MA5 melampaui MA20 saat ini, Stochastic belum jenuh beli.
Action: Hold
- TP: 650 dan 680
- Support: 600
- Cut Loss: 585
- Area Buy: 600-610
3. Medco Energy (MEDC)
Last Price: 745
Potensial Tren: Strong Upside
Volume naik dan diikuti oleh kenaikan harga, MACD golden cross dengan RSI dan Stochastic yang belum overbiought.
Action: Buy
- TP: 760 dan 800
- ]Support: 740
- Cut Loss: 725
- Area Buy: 740-750
4. Wijaya Karya (WIKA)
Last Price: 2,040
Potensial Tren: Strong Upside
Harga naik dengan diikuti oleh volume yang naik, RSI dan Stochastic oversold. Harga sebelumnya sudah berada di lower band Bollinger bands.
Action: Hold
- TP: 2,070 dan 2,100
- Support: 2,000
- Cut Loss: 1,955
- Area Buy: 2,000-2,010