Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
276
|
IHSG View
Jakarta Composite Index Snapshot
Tren Sideways Dengan Potensi Breakout
Kinerja indeks dalam dua hari terakhir mengalami koreksi sehat. Sejalan dengan hal tersebut, investor mengamati pemilihan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan memasuki babak akhir. Sementara itu, data makro di kuartal kedua lalu masih direspon positif oleh investor. IHSG saat ini turun 29 poin ke level 6,065, atau ditutup turun 0.5% pada (09/08).
Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:
- Pertanian: -1.35%
- Pertambangan: -1.32%
- Industri Dasar: -1.09%
Komentar
Hasil pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua lalu bisa memberikan optimisme kepada investor, setidaknya sampai kuartal ketiga tahun ini. Investor masih akan mengamati hasil kinerja bisnis dan politik yang akan cukup banyak menghiasi berita nasional. Kami memandang sosok Jokowi sudah cukup disukai oleh pasar saham, elektibilitas yang tinggi dengan pendamping ideal akan mampu menjamin paket kebijakan untuk terus dilanjutkan dalam 5 tahun ke depan. Di sini kami memandang sektor Konstruksi akan mengambil peran, mengingat dana infrastruktur cukup masif selama di bawah kendali Presiden Jokowi. Saham-saham yang kami sukai dalam hal ini adalah: ADHI, PTPP, WSBP, WIKA, serta WSKT.
Berita Makro
Kementerian Keuangan (Kemkeu) hingga saat ini telah merealisasikan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai mencapai Rp520.57 triliun. Jumlah itu sama dengan 63.31% dari target penerbitan SBN bruto 2018. Pemerintah kemungkinan tidak akan merealisasikan seluruh penerbitan SBN pada tahun ini, karena realisasi defisit anggaran yang lebih kecil. Dalam APBN 2018, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar Rp325.94 triliun, atau 2.19% dari produk domestik bruto (PDB). Perhitungan sementara Kemkeu, defisit anggaran hingga akhir tahun 2018 akan mengecil ke Rp314 triliun, atau 2.12% dari PDB.
Teknikal
IHSG memiliki peluang menguat di atas MA200 dalam jangka pendeknya. Dalam sepekan terakhir ini, tren IHSG masih cukup sideways dan mencoba bertahan di support kuat 6,000. Jika berhasil bertahan, maka indeks berpeluang memulai fase breakout. Indeks terakhir lalu berada di level MA200 pada bulan April lalu, sebelumnya akhirnya gagal bertahan dan membuat New Low di 2018.
Range IHSG: 6,040 – 6,100
Prediksi: Bearish (moderat).
Saham-Saham Potensial
1. BRIS (BRI Syariah)
Harga saat ini dalam tren bullish, menuju All Time High diikuti oleh Volume beli yang cukup tinggi. BRIS juga ditradingkan di atas MA5 dan MA20.
Action: Hold
- TP: 660 dan 680
- Support: 600
- Cutloss: 580
- Area Buy: 600-610
2. PTPP (PP Persero)
Stochastic jenuh jual dengan RSI sideways, harga ditradingkan di MA5. Jika berhasil menembus MA20 (2,070), maka PTPP berpotensi untuk menuju 2,190.
Valuasi/PER (TTM): 9.30x
Action: Speculative Buy
- TP: 2,070 dan 2,190
- Support: 1,990
- Cutloss: 1,970
- Area Buy: 1,990-2,000
3. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
BBRI bertahan di MA200 dengan tren bullish sejak akhir Juli. Ditradingkan di MA5, harga berpeluang ke level 3,580 jika break 3,420. Maka selanjutnya, RSI indikator sedikit terkoreksi (86.2%>75.4%).
Valuasi/PBV: 2.58x
Action: Hold
- TP: 3,420 dan 3,580
- Support: 3,240
- Cutloss: 3,100
- Area Buy: 3,240-3,260
4. ADHI (Adhi Karya)
Harga bergerak menuju MA50 di level (1,725), indikator RSI 59.2% dan belum jenuh beli, sementara Stochastic terlihat mulai meningkat di atas 60%. Dalam tiga hari konsolidasi, tren bullish akan terkonfirmasi jika harga berhasil melewati MA50.
Valuasi/PER (TTM): 10.78x
Action: Hold
- TP: 1,725 dan 1,855
- Support: 1,650
- Cutloss: 1,610
- Area Buy: 1,650-,1,670