EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 29 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 30 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 31 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 32 menit lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Ulasan Saham 18 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Bagaimana perjalanan IHSG setelah merespon data transaksi berjalan kemarin? Simak pula saham-saham pilihan LQ45 yang sudah mulai jenuh jual dan berpeluang untuk Rebound.

IHSG View

Tekanan cukup besar akhirnya mendera indeks, setelah merespon data makro ekspor-impor di bulan November yang melebar di atas estimasi sebelumnya (Actual -2.05 miliar USD vs Consensus -735 juta USD). Memburuknya transaksi berjalan, berdampak pada melemahnya rupiah. Jika rupiah melemah, efeknya akan membuat IHSG tertekan. Merespon hal tersebut, investor banyak melakukan aksi jual di pasar saham. Pada hari Senin (17/12), IHSG ditutup melemah sebesar -1.3% di level 6,089.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG antara lain:

  1. Aneka Industri - 1.54%
  2. Industri dasar - 2.20%
  3. Properti - 1.45%

 

Macro View

Utang luar negeri (ULN) Indonesia kembali naik pada Oktober 2018. Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (17/12) mencatat, ULN Indonesia yang disumbang pemerintah dan swasta mencapai 360.5 miliar USD, naik 5.5% dibanding bulan yang sama tahun lalu (yoy). Baik utang luar negeri pemerintah maupun swasta mengalami kenaikan. Utang luar negeri pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar 178.1 miliar USD. Sebanyak 175.4 miliar USD di antaranya merupakan utang pemerintah. Dalam basis tahunan (yoy), angka tersebut lebih tinggi 3.3% dibanding periode sebelumnya.

 

Komentar: Proyeksi Ekonomi FOMC, Data Ekonomi AS, Respon Makro Indonesia

Pergerakan pasar saham hari ini akan kurang menyejukkan. Hal ini didasari oleh data makro ekonomi Indonesia yang negatif kemarin, ditambah oleh kinerja pasar saham AS semalam yang merespon peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed di pekan ini. Negatifnya pasar saham global, kami estimasi akan menekan indeks hari ini. Investor sebaiknya wait and see melihat koreksi indeks hari ini sebelum memutuskan untuk kembali untuk (beli) saham.

 

Teknikal

Secara garis, saat ini indeks sudah kembali membentuk MACD Death Cross, yang menjadi pertanda kuat indeks akan bergerak melemah dalam beberapa hari ke depan. Terakhir kali indeks terkonfirmasi MACD Death Cross kuat, ada di awal bulan Oktober lalu. Ketika itu indeks turun dari level 5,847 ke 5,702.

Ulasan Saham 18 Desember: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,010-6,100

Prediksi: Bearish

 

Saham-Saham Pilihan

1. PGAS (Perusahaan Gas Negara)

Last price: 2,060

Bertahan cukup kuat di tengah pelemahan indeks, jika MACD gagal Death Cross, buy on weakness (BoW) menjadi pilihan terbaik.

Action: Buy on Weakness

  • TP: 2,120 dan 2,200
  • Support: 2,040
  • Cutloss: 2,020
  • Area Buy: 2,040-2,050

 

2. BBTN (Bank Tabungan Negara)

Last price: 2,570

Setelah MACD Death Cross, pelemahan masih akan terjadi menyusul RSI belum jenuh jual. Uji MA50 sebagai support berikutnya.

Action: Buy on Weakness

  • TP: 2,640 dan 2,700
  • Support: 2,560
  • Cutloss: 2,530
  • Area Buy: 2,560-2,580

 

3. KLBF (Kalbe Farma)

Last price: 1,475

RSI jenuh jual, menarik untuk spekulatif buy, harga mendekati MA200. Jika mampu bertahan di atas MA200, maka KLBF berpotensi rebound kembali.

Action: Spekulatif Buy

  • TP: 1,500 dan 1,530
  • Support: 1,430
  • Cutloss: 1,400
  • Area Buy: 1,430-1,450

 

4. BBCA (Bank Central Asia)

Last price: 25,825

Koreksi mulai mengecil dan diikuti oleh volume jual yang mulai rendah. Harga masih bertahan di atas MA5 dan MA20.

Action: Buy on Weakness

  • TP: 26,050 dan 26,400
  • Support: 25,250
  • Cutloss: 24,800
  • Area Buy: 25,250-25,350

Arsip Analisa By : Aditya Putra
286665
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.