EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.08   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 5 menit lalu, #Saham Indonesia

Ulasan Saham 19 Juli: Pasar Menanti Suku Bunga, Bargain Hunting Berlanjut

Penulis

Euforia pasar tidak terhenti melalui tax amnesty saja. Membaiknya indikator makro ekonomi Indonesia menambah keyakinan investor. Kemungkinan suku bunga turun membuka peluang sektor yang sensitif terhadap suku bunga, lalu ada saham-saham yang kinerjanya lebih baik dari IHSG, apa saja?

IHSG Dalam Catatan

IHSG terus menguat, dengan ditopang oleh saham-saham sektor pertambangan, infrastruktur dan perbankan. IHSG masih cukup kuat pada posisi RSI 72%, artinya tekanan jual masih akan ada. Di sisi lain, MA20 masih berada di atas MA50 yang dimana hal ini akan memperkuat level IHSG berada pada posisi 5,100 sebagai support-nya. Ke depan, IHSG akan mencoba untuk meraih level 5,200 dengan target mid-term di 5,335.

Ulasan Saham 19 Juli: Pasar Menanti Suku Bunga,

 

Economy Update

Emas merosot lebih dari 1% pada hari Senin seiring berkurangnya permintaan untuk aset safe haven menyusul kegagalan upaya kudeta di Turki, sehingga meredakan sentimen hindar risiko di pasar.

Tingkat kepercayaan diantara pembangun rumah di AS turun di bulan Juli dari level tertinggi lima bulan, menunjukkan bahwa aktivitas di industri konstruksi masih lambat,

Sementara di Indonesia, data neraca perdagangan cukup positif dimana pada bulan Juni lalu, Indonesia mencatatkan surplus ekspor sebesar $900 juta, dan memberikan suntikan tenaga bagi rupiah.

 

Equity Comment

Pekan ini investor akan menunggu rapat penentuan suku bunga Bank Indonesia (BI). Mengacu pada historikal inflasi tahunan, inflasi Indonesia tercatat pernah cukup rendah dibanding proyeksi, yakni ketika tahun 2009, 2011-2012. Ketika itu pula pola penurunan suku bunga terlihat, dimana dari tahun 2008 ke tahun 2009 BI secara perlahan mulai menurunkan suku bunga, dan ketika tahun 2011-2012 BI kembali menurunkan suku bunga di bawah level 6%.

Dengan target inflasi tahunan sebesar 4.5%-4.7%, dan hingga saat ini level inflasi masih cukup baik dengan ekspektasi di bawah target pemerintah sekitar 4%-an maka kembali terbuka ruang penurunan suku bunga BI dengan target tahunan di bawah 6%. Kami melihat stabil-nya rupiah juga membuat Bank Indonesia cukup percaya diri untuk kembali menurunkan BI rate pekan ini.

Potensi penurunan BI rate akan men-drive sektor-sektor yang cukup sensitif dengan suku bunga yakni seperti sektor Aneka Industri dan Properti, effect terhadap sektor-sektor selain itu akan cukup bervariasi seperti infrasktur dan barang konsumsi, optimisme di pasar saham terus bermunculan, setelah tax amnesty, membaiknya fundamental makro Indonesia juga menambah keyakinan investor, jika hasil laporan keuangan perusahaan di kuartal-II ciamik maka bukan tidak mungkin IHSG akan membuat rekor baru di tahun ini.

Emiten dengan performa harga selama tiga bulan terakhir lebih baik dari performa IHSG, diantaranya: AGRO, DOID, BNII, INDY, PSAB, PPRO, SMBR, MEDC, CTRP, ELSA, ADRO, KINO, RALS.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
268691
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.