Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
Indeks masih bergerak dengan pelemahan terbatas. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pekan ini pasar saham akan minim sentimen di tengah perayaan Thanksgiving, yang membuat pasar AS akan memasuki pekan libur. Transaksi tidak terlalu tinggi dan indeks domestik masih terkena tekanan jual. Pada hari Rabu (21/11), IHSG ditutup melemah 0.95% di level 5,948.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:
- Pertambangan: -5.02%
- Pertanian: -1.57%
- Keuangan: -1.51%
Macro View
Bank Indonesia (BI) enggan muluk-muluk memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2018. Otoritas moneter ini memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2018 akan tumbuh 5.1%. Sekedar mengingatkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I 2018 di level 5.06%. Lalu pertumbuhan lebih kencang menjadi 5.27% pada kuartal II, dan 5.17% pada kuartal III.
Komentar: Penjualan Ritel China Menurun, Harga Minyak Masih Tertekan
Penjualan ritel di China turun 8.6% di bulan Oktober, lebih rendah dibanding angka bulan yang sama di tahun lalu, yang menunjukkan perolehan sebesar 10%. Turunnya penjualan otomotif memberikan gambaran akan pesimisme pertumbuhan ekonomi global di tahun-tahun mendatang. China sendiri tercatat sebagai negara paling berpengaruh di Dunia saat ini dari sisi Consumer Spending.
Sementara itu, sektor pertambangan masih akan Downtrend akibat tekanan dari pembatasan impor batu bara oleh China di awal tahun 2019 nanti. Hal ini membuat permintaan akan batu bara diprediksi turun dan menekan harga. Kami melihat sektor pertambangan masih akan bearish-flat. Sedangkan untuk minyak, harga masih tertahan di sekitar $53-54/barel.
Teknikal
Harga menjauhi MA200 dan mendekati MA5 sebagai basis support berikutnya. Namun secara umum, kami melihat ini bukan awal dari Downtrend bagi indeks, karena saat ini, indeks lebih tepat dikatakan kembali menuju fase konsolidasi. Volume beli terlihat dalam dua hari terakhir, tapi semakin kecil. Hal ini menandakan indeks dapat berpeluang kembali naik di jangka pendek.
Jakarta Composite Index Snapshot
Range IHSG: 5,900-5,990
Prediksi: Bullish
Saham-Saham Pilihan
1. PTPP (PP Persero)
Last Price: 1,545
Setelah breakout resistence jangka pendek, harga berpotensi untuk kembali membuat new resistance jangka pendek. RSI 66.8% (belum jenuh beli). Berada di upper band secara Bollinger Bands (bullish tren).
Action: Hold (tren sedang naik, bagi yang masih punya, silakan tahan)
- TP: 1,605 dan 1,660
- Support: 1,450
- Cutloss: 1,390
- Area Buy: 1,460-1,480
2. WIKA (Wijaya Karya)
Last Price: 1,290
Setelah breakout resistance jangka pendek, Volume beli WIKA stabil dan masih berlanjut. Harga berada di upper band secara Bollinger Bands, serta terletak di atas MA50, dengan potensi MA5 memotong ke atas MA50.
Action: Hold (tren sedang naik, bagi yang masih punya, silakan tahan)
- TP: 1,350 dan 1,400
- Support: 1,200
- Cutloss: 1,120
- Area Buy: 1,220-1,240
3. HMSP (HM Sampoerna)
Last Price: 3,400
Harga berada di bawah, masih dalam fase konsolidasi sejak penurunan tajam 9 November lalu. Harga mulai berada di atas MA5, dan indikator Oscillator masih jauh dari area jenuh beli. Akumulasi beli saat ini.
Action: Buy (harga di bawah, beli cukup oke, tapi tetap perhatikan batas cutloss dan support-nya)
- TP: 3,540 dan 3,600
- Support: 3,380-3,420
- Cutloss: 3,250
- Area Buy: 8,150-8,200
4. WSBP (Waskita Beton)
Last Price: 328
Harga menjaga momentum tren penguatan, dan kembali mendekati MA50 (terakhir tersentuh pada Agustus lalu). MA5 berada di atas MA20, RSI belum jenuh beli. Saat ini, WSBP berada di upper band secara Bollinger Bands.
Action: Hold bagi yang punya, wait and see bagi yang belum punya.
- TP: 342 dan 350
- Support: 326
- Cutloss: 322
- Area Buy: 326-330