Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
Pelemahan rupiah membuat sektor Aneka Industri melemah tajam pada perdagangan IHSG (22/02). Sektor tersebut tercatat -1.92% setelah nilai tukar Rupiah kembali melemah, membuat ASII (yang relatif melakukan impor bahan baku) menyesuaikan kenaikan cost, sehingga memicu potensi kenaikan harga mobil. Di sisi lain, peluang kenaikan suku bunga juga memperberat langkah emiten karena potensi kenaikan suku bunga pinjaman kredit kendaraan bermotor. Kinerja IHSG secara umum melemah, tetapi masih terbantu oleh sektor Mining yang menguat +0.38% akibat harga komoditas yang relatif stabil.
Berita Makro
Konsumsi masyarakat menjadi penentu pertumbuhan ekonomi tahun ini, sehingga proyeksi pemulihan daya beli tahun 2018 berpeluang mendorong pertumbuhan ekonomi. Tiga tahun terakhir, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4.9%. Tahun ini, konsumsi masyarakat diperkirakan tumbuh di atas 5%.
Komentar
Peluang IHSG melemah cukup besar mengingat nilai tukar Rupiah yang melemah mendekati Rp13,700 per USD. Di sisi lain, sentimen positif di dalam negeri sedang minim karena jadwal berita makro telah selesai di bulan ini. Mengingat aksi wait and see yang dilakukan oleh investor domestik, maka IHSG diperkirakan bergerak flat cenderung melemah hari ini.
Teknikal
IHSG dalam tren konsolidasi minor di jangka pendek, setelah tren bearish sebelumnya berlangsung cukup panjang. Sehingga, IHSG saat ini masuk dalam tren bearish di jangka pendek yang pola-nya hampir mirip. jika IHSG memotong garis merah di posisi yang paling bawah, maka peluang IHSG akan membentuk tren koreksi yang lebih panjang dari sebelumnya.
Range IHSG: 6,535 – 6,640
Prediksi: Bearish
Rekomendasi Saham Hari Ini
Saham-saham apa sajakah yang patut diperhatikan pada sesi perdagangan 23 Februari 2018? Mari kita simak:
1. SDMU (Sidomulya Selaras)
RSI terlihat rebound, dengan price line masih berada di atas MA5, dan MACD berpeluang Golden Cross. Secara keseluruhan, tren jangka pendek SDMU masih bullish.
Action: Hold
- TP: 400 dan 410.
- Support: 360.
- Area buy: 360-365.
- Cutloss: 350.
2. BNLI (Bank Permata)
Saat ini, BNLI berada dalam fase konsolidasi, dan RSI 51.2% (belum jenuh beli). MACD berpeluang Golden Cross, dengan harga saat ini berada di middle band secara Bollinger Band.
Action: Buy
- TP: 695 dan 705.
- Support: 650.
- Area buy: 650-660.
- Cutloss: 630.
3. ELSA (Elnusa)
ELSA kembali ke posisi tertinggi sejak tahun 2016. RSI 67.8% sehingga belum jenuh beli, dan harga berada di atas MA5 serta MA20.
Action: Hold
- TP: 515 dan 525.
- Support: 470.
- Area buy: 476-480.
- Cutloss: 450.
4. ERAA (Erajaya Swasembada)
Harga membuat level tertingginya di hampir tiga tahun terakhir, berada di atas MA5 dan MA20. Uptren ERAA berada di upper band secara Bollinger Band.
Action: Hold
- TP: 1,000 dan 1,020.
- Support: 850.
- Area buy: 850-870.
- Cutloss: 780.