Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
Data ekonomi domestik masih minim katalis dan volume transaksi juga tidak mengalami kenaikan yang berati. Hal ini membuat indeks domestik bergerak negatif, terutama jelang rebalancing MSCI kemarin. Pada perdagangan (26/November), IHSG turun 0.73% ke level 6,026.
Beberapa sektor yang mendorong penurunan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Aneka Industri: -1.83%
- Industri Dasar: -1.85%
- Barang Konsumsi: -1.61%
Macro View
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 masih tertekan akibat berbagai sentimen baik internal maupun eksternal. Namun, Bank DBS menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bertahan di level 5.0-5.1%. Kemampuan Indonesia bertahan di tengah perlambatan ekonomi global tahun ini, menjadi bukti bahwa Indonesia bisa melanjutkan pertumbuhan ekonominya di level 5.0% pada tahun depan.
Daily Outlook
Ada titik temu untuk kesepakatan dagang AS-China, setelah beban ekonomi AS meningkat dan The Fed melihat konflik ini sebagai kerugian bagi ekonomi AS. Di sisi lain, momentum penguatan berpeluang terjadi, mengingat indikator RSI sangat berada di area oversold, dengan asumsi bargain hunting oleh investor, meski memang katalis fundemantal belum cukup untuk menopang.
Berita Emiten
Tahun depan, produsen pipa besi Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) atau Spindo membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing 15% year on year (yoy). Selain efisiensi biaya, Spindo akan memacu penjualan produk bermerek dan memperkuat kerjasama dengan pemasok. Produk bermerek menawarkan margin keuntungan yang lebih tinggi ketimbang produk tanpa merek. Di sisi lain, para pemasok berperan besar dalam mencukupi kebutuhan bahan baku pipa baja dan besi Spindo.
Panca Budi Idaman (PBID) akan melanjutkan ekspansi di tahun depan. Perusahaan ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp100 miliar untuk tahun 2020. Seluruh dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembelian tanah dan pengembangan bangunan pabrik di Pemalang. Jika dibandingkan tahun ini, belanja modal yang dianggarkan PBID pada tahun depan jauh lebih kecil.
Teknikal
Berdasarkan analisa pada grafik di bawah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Indeks Overall Trend Short Term: Bearish
- Price: Bearish Candle
- Volume: Jual
- Sinyal: Uji Support
- Range IHSG: 6,000-6,080
- Prediksi: Bearish
Saham-Saham Pilihan
1. Medco Energy (MEDC)
Last Price: 665
Tren Potensial: Rebound
Harga mulai bergerak di atas MA9 dan MA20, diikuti oleh volume beli yang cukup stabil. Indikator RSI 59.3% yang menunjukkan harga belum overbought. Sebelumnya, candle membentuk bullish harami.
Action: Hold
- TP: 675 dan 690
- Support: 640
- Cut Loss: 630
- Area Buy: 640-650
2. Bank Tabungan Negara (BBTN)
Last Price: 2,160
Tren Potensial: Bullish
Saat ini berada di upper band Bollinger bands, dengan RSI sudah overbought dengan harga mencapai level di atas 70%, sebaiknya BoW jika memang tertarik untuk saham BBTN ini. Volume beli mulai stabil. Secara keseluruhan tren bullish.
Action: Buy on Weakness (BoW)
- TP: 2.180 dan 2,240
- Support: 2,040
- Cut Loss: 2,000
- Area Buy: 2,060-2,080
3. Bukit Asam (PTBA)
Last Price: 2,630
Tren Potensial: Reversal-Bullish
MA5 memotong ke atas MA9 dan gagal breakdown MA20. MACD histogram positif dan diikuti oleh volume beli dalam dua hari terakhir, potensi menguat cukup besar dengan kenaikan candle dalam dua hari terakhir.
Action: Hold
- TP: 2,670 dan 2,700
- Support: 2,500
- Cut Loss: 2,380
- Area Buy: 2,500-2,540
4. Barito Pacific (BRPT)
Last Price: 1,240
Tren Potensial: Uptrend
Saat ini berada di upper band Bollinger bands, dengan harga di atas MA5 dan MA20. RSI 73.9% yang menunjukkan kondisi overbought.
Action: Buy on Weakness (BoW)
- TP: 1,300 dan 1,350
- Support: 1,200
- Cut Loss: 1,170
- Area Buy: 1,200-1,220