Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
276
|
IHSG View
Jakarta Composite Index Snapshot
IHSG melemah tipis menuggu rapat The Fed semalam (26/09), dan pengumuman suku bunga Bank Indonesia (27/09). Investor seperti wait and see di posisinya saat ini, dengan kecenderungan aksi jual sebagian di akhir sesi kemarin. Indeks ditutup di level 5,873, atau turun sebesar 0.02%.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:
- Barang Konsumsi: -0.43%
- Jasa dan Perdagangan: -0.56%
- Industri Dasar: -0.29%
Macro View
Asian Development Bank (ADB) memproyeksi Current Account Deficit (CAD) pada tahun ini melebar sampai 2.6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini disebabkan oleh kuatnya investasi swasta di Indonesia, dan impor barang modal yang meningkat untuk mendukung proyek infrastruktur. Di saat bersamaan, pertumbuhan ekspor tetap dalam dua digit, dan kemungkinan melambat dalam jangka pendek akibat harga minyak serta komoditas yang cenderung datar. Meski demikian, hal ini tidak lantas menandakan fundamental ekonomi Indonesia buruk. Sebab, faktor pendorong CAD yang melebar saat ini masih terkendali.
Komentar: Tren Hawkish The Fed Di Jangka Panjang
The Fed akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuannya semalam. Ini adalah kenaikan ketiga tahun ini. Masih ada dua kali lagi rapat di sisa tahun ini, sehingga menyisakan dua peluang bagi The Fed untuk melakukan Rate Hike lagi di tahun 2018. Outlook kebijakan The Fed lebih ke arah hawkish, dan ini menjadi concern bagi bank sentral seluruh dunia. Kami melihat market sudah mengantisipasi hal ini dengan peluang koreksi yang minim. Namun untuk jangka panjang, hal ini akan cukup krusial bagi pasar saham, karena peluang kenaikan akan semakin minim karena tekanan pada imbal hasil yang lebih tinggi (market risk premium).
Fed Rate Monitor
Teknikal
Indeks masih berusaha untuk kembali menembus level-level resistance di atasnya. Peluang melanjutkan penguatan masih akan ada di jangka pendek. RSI 61.9% (mulai rebound), sementara Stochastic 69.6%. Tren saat ini konsolidasi, tapi tetap perhatikan peluang untuk breakout resistance di jangka pendek.
Range IHSG: 5,860 – 5,940
Prediksi: Bullish
Saham-Saham Potensial
1. LSIP (London Sumatera)
Bertahan di level support tren, tekanan jual LSIP mereda dan harga ditradingkan di atas MA5. Saat ini masih menunggu konfirmasi MA5 memotong ke atas MA20. Stochastic jenuh jual di 11.8%.
Action: Trading Buy
- TP: 1,310 dan 1,340
- Support: 1,260
- Cutloss: 1,250
- Area Buy: 1,260-1,270
2. AALI (Astra Agro Lestari)
Harga bertahan di Lower Low support, dengan Stochastic dan RSI jenuh jual. Ini merupakan sinyal yang positif untuk buy on weakness. Volume beli mulai terlihat, menunggu konfirmasi MA5 memotong MA50 untuk Strong Bullish.
Action: Speculative Buy
- TP: 12,450 dan 12,800
- Support: 12,000
- Cutloss: 11,900
- Area Buy: 12,050-12,100
3. SMGR (Semen Indonesia)
Tren konsolidasi sejak awal September lalu mulai menunjukkan sinyal bullish, diikuti oleh rata-rata Volume beli di sepekan terakhir yang lebih tinggi dibandingkan sebulan lalu. RSI rebound (47.1%>59.2%).
Action: Hold
- TP: 9,450 dan 9,600
- Support: 8,700
- Cutloss: 8,650
- Area Buy: 8,700-8,750
4. INCO (Vale Indonesia)
Tren bullish dalam jangka pendek, RSI dan Stochastic belum jenuh beli. Harga berpotensi untuk kembali break MA50. Secara Bollinger Bands, INCO berada di middle band.
Action: Hold
- TP: 3,770 dan 3,850
- Support: 3,560
- Cutloss: 3,500
- Area Buy: 3,560-3,580