Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
281
|
IHSG View
IHSG berhasil rebound, tapi terlihat sangat berat untuk bertahan dalam fase penguatan. Dalam sehari, IHSG terlihat masih sangat fluktuatif dan mencetak rentang harga 112 poin. Indeks kemudian ditutup di level 5.919 pada 30 April. Investor telihat memanfaatkan kenaikan IHSG untuk menjual sahamnya.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada kenaikan IHSG adalah:
- Aneka Industri 1.67%.
- Infrastruktur 0.54%.
- Keuangan 0.77%.
Komentar
Menjelang akhir bulan, saya melihat selalu ada peluang pasar untuk melakukan window dressing (strategi yang dilakukan oleh manajer investasi untuk mempercantik portfolio-nya). IHSG tercatat sudah drop ke level minus 7 hingga 27 April. Melihat hal ini,ada peluang IHSG untuk menguat. Market sedikit normal setelah Rupiah stabil dan yield obligasi AS turun di bawah level 3% kemarin.
Namun meski pasar akan menguat di akhir bulan ini, pergerakan IHSG masih cukup rawan koreksi. Support jelas di bawah MA5, dan pasar kini akan mencermati hasil rapat The Fed. Peluang kenaikan suku bunga acuan berada di atas 85% sejauh ini.
Teknikal
Harga masih ditradingkan di bawah MA5 dengan peluang menguat cukup terlihat. Indeks juga berhasil menguji level support 5,900 dan diikuti oleh Volume beli yang akhirnya terlihat dalam sepekan terakhir. RSI 27.2% (jenuh jual), menyamai level koreksi sepanjang Maret-April.
IHSG sejauh ini masih di bawah MA200 dan dalam posisi bearish. Peluang menguat akan disebabkan oleh bargain hunting investor dengan indikasi dalam jangka menengah yang masih rawan profit-taking.
Range IHSG: 5,860 – 5,950
Prediksi: Bullish (moderat).
Saham Breakthrough
ERAA (Erajaya Swasembada)
Kinerja impresif ERAA di kuarta pertama 2018 menorehkan kenaikan laba bersih di atas 3x. hal ini dipicu oleh penjualan Core bisnis perseroan, terutama dari penjualan telepon seluler dan komputer.
Teknikal: bullish uptrend dan berada di level upper band secara Bollinger Bands.
Rekomendasi: Maintain Hold dengan target TP 1.600 dan 1.800.
NRCA (Nusa Raya Cipta)
Kinerja keuangan NRCA terutama dari posisi bottom line, laba bersih naik 2x secara YoY (perbandingan antara kuartal pertama 2018 dengan kuartal pertama 2017). Hal ini didukung oleh hasil kinerja Core bisnis NRCA yang solid, terutama kinerja proyek konstruksi di wilayah Jakarta, Denpasar, dan Semarang.
Teknikal: harga bergerak naik dan membuat new resistance dalam dua bulan terakhir, serta erpeluang break 500.
Rekomendasi: Maintain Hold dengan target TP 470 dan 500.