Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
Jakarta Composite Index Snapshot
Pelemahan Rupiah Dan Profit Taking Menekan IHSG
Kemarin (30/08), tekanan profit-taking sudah terlihat meski indeks masih berusaha untuk meneruskan tren bullish. Pelemahan Rupiah membuat tekanan profit-taking makin membesar. IHSG ditutup di level 6,018.96 atau turun -0.76%.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:
- Industri Dasar: -1.04%
- Barang Konsumsi: -0.95%
- Infrastruktur: -1.55%
Macro View
Setelah Peso Argentina, saat ini Rupee India juga melemah terhadap Dolar AS dan menyentuh 70.81 per USD. Faktor eksternal masih menekan mata uang negara tersebut, terutama ekspektasi The Fed yang akan menaikkan kebijakan suku bunga secara gradual di sisa tahun 2018 dan 2019. Selain itu, kekhawatiran perang dagang yang berkepanjangan dan lonjakan permintaan Dolar di tingkat domestik juga berperan. Tingkat volatilitas masih akan tinggi.
Lalu bagaimana dengan Rupiah? Saat ini, Rupiah tercatat berada di level Rp14,720 per USD (melemah 0.42% secara harian). Dalam jangka waktu tahunan, inilah level terendah Rupiah terhadap USD. Pelemahan mata uang yang terjadi di Emerging Markets (EM) dalam jangka pendek akan meningkatkan ketidakpastian di pasar saham negara berkembang. Hingga semester pertama tahun ini, performance porfolio di EM tercatat melemah sebesar -6.5% (Novel Investor Source). Kami memperkirakan IHSG esok akan mengalami tekanan lanjutan yang (lagi-lagi) disebabkan oleh pelemahan mata uang Rupiah terhadap USD.
Teknikal
Indeks kembali gagal melampaui MA200, meski RSI belum menunjukkan level jenuh beli (Overbought), tapi secara umum, pergerakan saat ini memang cenderung short-term. Reli yang terjadi kemarin tertahan di MA50. Ke depan, kami memproyeksikan indeks bisa membentuk garis Ascending Triangle, setelah kemarin membentuk candle bearish Hanging Man.
Range IHSG: 5,935 – 6,040
Prediksi: Bearish.
Saham-Saham Potensial
1. KRAS (Krakatau Steel)
Potensi untuk mulai mendaki, harga tertahan di Lower Channel dalam sepekan terakhir. MACD berpotensi Golden Cross, Stochastic mulai rebound (7.9%>26.3%).
Action: Speculative Buy
- TP: 412 dan 420
- Support: 402
- Cutloss: 400
- Area Buy: 402-406
2. TBLA (Tunas Baru Lampung)
Uptrend masih berlanjut, sementara Stochastic mulai jenuh beli. Waspadai sinyal Stochastic tersebut. Akan tetapi, Volume beli masih cukup tinggi, dan harga berhasil menembus MA200. Pekan depan, TBLA berpotensi untuk koreksi (profit taking)
Action: Hold
- TP: 1,180 dan 1,240
- Support: 1,110
- Cutloss: 1,000
- Area Buy: 1,110-1,120
3. SIMP (Salim Ivomas Pratama)
MACD berpeluang Golden Cross, dan harga berada di middle band secara Bollinger Bands. RSI dan Stochastic dalam tren konsolidasi, sejauh ini uji support berhasil.
Action: Hold
- TP: 525 dan 535
- Support: 500
- Cutloss: 496
- Area Buy: 500-505
4. LSIP (London Sumatra)
Harga berpotensi untuk break High Resistance dalam jangka pendek, dan ditradingkan di atas MA5 dan MA200. MACD gagal Death Cross. Pekan depan, LSIP berpotensi profit taking.
Action: Hold
- TP: 1,420 dan 1,435
- Support: 1,320
- Cutloss: 1,280
- Area Buy: 1,320-1,340