Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
52
|
USD berakhir agak melemah pada sesi perdagangan hari Jumat, karena para trader forex menilai pemerintah AS akan mengambil posisi yang lebih lunak dalam hal tarif perdagangan di pertemuan tingkat tinggi APEC di Papua New Guinea (PNG).
Penilaian tersebut terbukti salah, karena komentar-komentar dari pejabat AS maupun China justru menggarisbawahi perbedaan pendapat antara keduanya dalam hal perdagangan serta pengaruh militer di kawasan Asia bagian Selatan.
Faktanya, perpecahan politik telah melebar sedemikian rupa antara kedua negara, hingga untuk pertama kalinya dalam sejarah APEC Summit, para pemimpin regional gagal menyepakati sebuah komunike final. Lonjakan ketegangan mendadak dalam hal ketegangan perdagangan dan ketidakpastian yang melingkupi negosiasi Brexit pekan ini membuka potensi terulangnya perdagangan dengan volatilitas tinggi pada pasar aset global yang sebelumnya terjadi pada bulan Oktober. Menurut kami, tema "risk off" yang secara umum terlihat pada bulan Oktober, bisa kembali lagi pada akhir bulan November.
Sejumlah data penting yang akan dirilis dalam pekan ini termasuk notulen RBA dari rapat mereka tanggal 6 November, data US Durable Goods Orders pada hari Rabu, serta data PMI Zona Euro pada hari Jumat.
Patut untuk dicatat bahwa pasar AS akan ditutup pada hari Kamis dikarenakan liburan Thanksgiving. Ini artinya, pasar AS akan dibuka hanya setengah hari pada Rabu, dan meja perdagangan interbank akan sangat sepi pada Jumat.
Secara historis, sesi perdagangan yang lebih sepi membuat pasangan-pasangan mata uang G7 diperdagangakan dalam kisaran sangat lebar, baik pada sesi Kamis maupun Jumat. Dengan banyaknya potensi risiko berita yang menggerakkan pasar forex, kami akan memantau sejumlah level teknikal yang bisa berperan dalam pekan ini.
Pekan lalu, GBP/USD diperdagangkan pada kisaran 400 poin antara 1.2700 dan 1.3100. Pada 1.2850, posisi teknikal nampak lemah dengan RSI dan Stochastics mengarah ke bawah. Level terendah tahun ini telah tercapai pada bulan Agustus di 1.2660, dan kami dari ACY menilai level ini sebagai target yang mungkin dicapai lagi dalam jangka pendek...kecuali bila kesepakatan Brexit berhasil lolos.
EUR/USD menunjukkan sejumlah divergensi bullish pada RSI Daily, karena berhasil mempertahankan level rendah 1.1200 pada pekan lalu. Pasangan mata uang ini mengakhiri perdagangan sepekan di atas level 1.1400, sehingga mengundang beberapa komentator berpendapat kalau level rendah signifikan sudah mapan. Sementara itu, meskipun indikator momentum internal menunjukkan adanya ruang untuk kenaikan ke kisaran 1.1475, kami tak yakin kalau EUR/USD sudah berubah dari tren menurunnya. Pada titik ini, hanya penembusan level 1.1520 yang dapat merubah tren penurunan dalam jangka lebih panjang.
USD/JPY jatuh tajam pada akhir pekan, menembus level kunci pada garis support 113.60. Level kunci berikutnya ada pada 112.00. Sesuai statusnya sebagai mata uang cadangan Asia, ACY mengekspektasikan JPY akan menguat lebih jauh jika perdagangan pasar ekuitas menurun lagi pekan ini.
AUD/USD mencapai level tertinggi 3 bulan pada hari Jumat lalu dan terus menerus diperdagangkan di atas Moving Average 30-Day selama bulan ini. Stochastics Daily kini mendekati level 70.00 dan momentum nampak sudah sangat terulur. Area antara 0.7260 hingga 0.7280 nampaknya bisa menjadi titik infleksi. Penutupan di bawah kisaran tersebut akan mensinyalkan bahwa sebuah level tinggi signifikan telah terbentuk.
ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.